Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Bermodal Rp 2 Juta, Cari HP Keluaran Baru atau Produk Lama? (Part 1)

7 April 2019   13:37 Diperbarui: 7 April 2019   13:40 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Fakta mengatakan bahwa negara ini masih didominasi oleh pengguna smartphone midranger dan di tahun 2019 ini kita kedatangan lima ponsel resmi di kelas ini. Di bulan Februari, kita kedatangan Redmi Note 7 yang kemudian baru dijual di Indonesia pada bulan Maret. Di bulan Maret, kita melihat sendiri peluncuran Galaxy M10, Realme 3, dan Oppo A5S yang dijual di Tanah Air bulan ini juga.

Sebelumnya, kita memiliki legenda ponsel midranger murah yang banyak ditaksir pengguna ponsel pintar di Indonesia yaitu Asus Zenfone Max Pro M1. Apa yang terjadi jika budget saya mentok di Rp2 juta dan tidak bisa ditingkatkan lagi? Mana yang akan saya pilih?

Samsung Galaxy M10

Pertama-tama, tentulah kita membahas dari sang jawara pasar asal Korea Selatan yaitu Samsung. Ponsel ini dijuluki sebagai #SobatAntiLowbat untuk para milenial sesuai huruf serinya, yaitu M. Ponsel ini meluncur dengan harga Rp1,7 juta. Apa yang diunggulkan Samsung? Baterai tahan lama, layar "kekinian" Infinity-V yang sebenarnya tak ada bedanya dengan waterdrop notch, dan kamera ganda dengan lensa ultra-wide.

Mari kita lihat. Di sisi dapur pacu, Galaxy M10 diperkuat oleh prosesor Exynos 7870 yang terdiri dari delapan inti Cortex-A53 1.6 GHz. Boleh dibilang jenis inti yang digunakan sudah uzur, belum lagi kecepatannya yang rendah. Saya mengestimasikan kemampuannya hanya mampu bersaing dengan Snapdragon 450.

Lebih parahnya lagi, kartu grafisnya pun mengandalkan ARM-Mali T830 MP1, teknologi yang lagi-lagi uzur dengan hanya satu inti! Jika kualitas grafis kakaknya, Galaxy M20, diulas mentok di medium dan itu pun tergolong biasa saja, kita sudah tahu harus berekspektasi seperti apa dengan Galaxy M10, poor gaming experience. GSMArena mencatat skor AnTuTu yang dicatatkan oleh ponsel ini hanya di kisaran 66000, sangat mengecewakan.

Tak sampai di situ, RAM-nya pun mentok di 2GB dan ROM-nya 16GB. Saya sendiri saja dengan RAM 3GB sudah tergolong ngos-ngosan hanya untuk mengunggah tulisan melalui aplikasi Wordpress Android, membaca dokumen PDF ratusan halaman pun terkadang ngos-ngosan. Apalagi ROM, saat ini bagi banyak orang 32GB pun sudah tergolong pas-pasan meskipun tidak menggunakan ponsel untuk bermain game. Untunglah, tersedia dedicated slot microSD untuk ekspansi hingga 512GB sehingga Anda tetap bisa menggunakan fitur dua kartu SIM di ponsel ini.

Baterai, apa yang bisa dibanggakan? Kapasitas di ponsel ini bisa dibilang kurang bersaing dibandingkan sesama penjual keunggulan anti-lowbatt, hanya 3400mAh dibandingkan pesaingnya yang menjual 4000mAh ke atas. Parahnya lagi, dia juga tak unggul soal pengisiannya karena tidak memiliki fitur fast charging seperti milik kakaknya, M20, sehingga mentok di daya 10W.

Jadi, apa dong yang bisa dibanggakan? Pertama, ponsel ini sudah mengantongi sertifikasi Widevine L1 sehingga streaming konten HD dengan proteksi DRM melalui aplikasi sekelas Netflix bisa dilakukan. Perlu dicatat bahwa tak banyak ponsel di kelasnya memiliki pencapaian ini, bahkan yang jauh lebih mahal pun belum tentu.

Kedua, tentu saja kameranya. Lensa utamanya sebesar 13MP dengan aperture yang boleh dibilang ideal baik untuk kondisi gelap maupun terang alias tengah-tengah sehingga hasilnya tetap tajam dan jernih di segala kondisi. Hal ini ditambah lagi dengan lensa ultra-wide beresolusi 5MP untuk membidik foto dengan jangkauan lebih lebar atau difungsikan sebagai lensa bokeh, kalau Samsung menyebutnya sebagai live focus. Melengkapi ini semua, tersedia kamera depan beresolusi 5MP dengan teknologi screen flash untuk foto selfie di tengah kegelapan yang bisa sekaligus dijadikan sebagai alat pengaman ponsel alias face unlock untuk mengompensasi kehilangan sensor fingerprint. Resolusi video maksimal yang bisa dihasilkan ponsel ini adalah 1080p dengan framerate sebesar 30fps.

Ketiga, tentu saja user interface yaitu Samsung Experience yang tampil cantik, bebas iklan, dan mudah digunakan sekalipun untuk orang awam. Tak jarang banyak orang tua lebih memilih Samsung untuk ponsel Android mereka. Sayang, sistem operasi basisnya masih Android 8.1 Oreo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun