Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sports, Music, Technology Expert

pemerhati olahraga dan musik lagi getol melihat pertandingan surfing dan bulu tangkis very welcome to contact me at bolafanatik(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Eduardo Vargas 'Jimat Keberuntungan' Chile

26 Juni 2016   20:31 Diperbarui: 26 Juni 2016   21:08 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim nasional Chile untuk kedua kali dalam dua tahun sukses menembus babak final Copa America. Setahun silam Chile berhasil menjadi juara Copa America di tanah air sendiri. Beberapa puluh jam mendatang Chile akan berusaha mempertahankan gelar juara di MetLife Stadium. 

Berbekal skuat pemain yang tak jauh berbeda dibandingkan skuat setahun lalu, Chile menjadi lawan sepadan bagi Argentina dalam final nanti. 

Kesuksesan La Roja Chile dalam beberapa tahun belakangan, tak lepas berkat penampilan gemilang duet striker Alexis Sanchez dan Eduardo Vargas. Duet Alexis dan Eduardo Vargas menjadi sumber gol utama La Roja dalam empat tahun terakhir. 

Alexis Sanchez sudah lama melejit dalam deretan striker top dunia, berkat kerajinannya mencetak gol buat klub yang dibelanya, Barcelona dan Arsenal. 

Beda halnya dengan Eduardo Vargas. Striker berusia 26 tahun ini memiiki perjalanan karir yang anomali. Eduardo Vargas tidak pernah mencetak banyak gol buat klub yang dibelanya. Namun, striker kelahiran kota Santiago tersebut selalu subur membuat gol untuk negaranya. Eduardo Vargas 'jimat keberuntungan' bagi timnas Chile, karena kerap menjadi penentu kemenangan dalam berbagai pertandingan penting. 

AWAL KARIR PROFESIONAL EDUARDO VARGAS

Eduardo Vargas mengawali karir profesional bersama klub Deportes Cobreloa. Prestasinya bersama Cobreloa tak mentereng, hanya membuat 11 gol dari 55 main selama tiga tahun.

Walau tampil biasa saja bersama Cobreloa, Vargas mampu berprestasi bersama tim Chile U-23. Eduardo Vargas membawa tim Chile U-23 menjadi juara Toulon Tournament dengan membuat 3 gol. 

Karir Eduardo Vargas menanjak sejak memutuskan pindah ke klub Universidad de Chile di bulan Januari 2010. Bersama klub barunya ini Vargas meraih 3 gelar juara. Striker bertinggi badan 1,76 meter ini membuat 32 gol dari 79 main buat Universidad de Chile. Berkat penampilan apik ini, Vargas mendapat kesempatan melakukan debut bersama timnas senior Chile.

Eduardo Vargas masuk nominasi pemain terbaik se-Amerika Selatan di tahun 2011. Penghargaan pemain terbaik akhirnya diraih oleh Neymar. 

PETUALANGAN KARIR TURBO MAN DI EROPA

Eduardo Vargas mendapat julukan 'Turbo Man' oleh jurnalis lokal Chile. Julukan ''Turbo Man' melekat sejak Vargas membuat gol spektakuler dalam final Copa Sudamericana tahun 2011. Vargas menggiring bola dari tengah lapangan sebelum menjebol gawang LDU Quito. 

'Turbo Man' kemudian merintis karir di kompetisi Eropa sejak Januari 2012. Napoli mengeluarkan dana cukup besar, sebanyak 17, 9 juta US dolar untuk menggaet Eduardo Vargas dari Universidad Chile. Performa tajam Eduardo Vargas bersama Universidad Chile menjadi alasan Napoli berani membayar mahal jasa striker kelahiran Santiago tersebut.

Karir Eduardo Vargas mandek bersama Napoli. Selama setahun membela Napoli, Vargas hanya mampu membuat 3 gol dari 28 main. Karena penampilan yang tak mengesankan tersebut, Napoli akhirnya meminjamkan Eduardo Silva ke klub Gremio dengan durasi peminjaman setahun. 

Vargas masih belum bisa juga menampilkan performa tajamnya bersama Gremio. Tercatat hanya 9 gol yang mampu dibukukannya dalam 34 penampilan selama setahun memperkuat Gremio. 

Pada bulan Januari 2014, Napoli kembali meminjamkan Vargas ke klub lain, kali ini dilepas ke klub elit La Liga, Valencia. Lagi-lagi Vargas bermain kurang mengesankan bersama klub barunya. Hanya 5 gol yang mampu dibuat oleh Eduardo Vargas dari 25 kali tampil dalam setengah musim bersama Valencia.

Penampilan Eduardo Vargas bersama klub-klub di Eropa kontradiktif dengan penampilannya bersama Chile. Sepanjang tahun 2013 Vargas membuat 9 gol dari 12 main bersama Chile, membantu Chile lolos ke Piala Dunia 2014. 

Di Piala Dunia 2014, 'Turbo Man' mencetak satu gol saat melawan Spanyol, dan membawa Chile menang 2-0. La Roja lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2014, namun kalah adu penalti lawan Brasil.  

JUARA COPA AMERICA SAAT DI TITIK TERENDAH BERSAMA KLUB

Tak ada banyak orang menduga Eduardo Vargas mampu tampil luar biasa di Copa America 2015. Sebelum tampil di Copa America, musim Vargas berada di titik terendah karirnya bersama satu klub. 

Pada musim 2014/15, Eduardo Vargas berstatus sebagai pemain pinjaman di klub Liga Primer Inggris, Queens Park Rangers. Eduardo Vargas jarang dimainkan sebagai starter, hanya dapat mencetak 4 gol selama semusim membela QPR. Vargas tak mampu menolong QPR lepas dari jeratan degradasi. 

Alexis Sanchez yang digadang-gadang bakal mencetak banyak gol di Copa America 2015, malah tampil jelek. Dalam kondisi ini, Eduardo Vargas melejit sebagai 'jimat keberuntungan' Chile. Vargas bermain apik membuat 4 gol, membantu Chile menjadi juara Copa America untuk kali pertama. 'Turbo Man' juga menjadi top skorer Copa America 2015.

VARGAS SIAP MENGULANG KEJAYAAN BERSAMA CHILE 

infografis: Yos Mo
infografis: Yos Mo
Kisah perjalanan karir Eduardo Vargas setahun silam, terulang lagi pada tahun ini. Sebelum tampil di Copa America Centenario, Vargas hanya mampu membuat 2 gol dari 24 main bersama klub barunya Hoffenheim. 

Vargas bermain buruk dalam kiprah perdana di Copa America Centenario melawan Argentina. Vargas diganti pada pertengahan babak kedua. Dalam laga berikutnya melawan Bolivia, Vargas dicadangkan oleh pelatih Juan Antonio Pizzi, baru diturunkan main pada babak kedua.

Chile menjalani duel hidup mati melawan Panama dalam pertandingan terakhir grup Copa America Centenario. Vargas dipercaya kembali main sejak menit pertama. Eduardo Vargas tampil menjadi pahlawan bagi negaranya, membuat dua gol dan satu assist. Chile menang 4-2 atas Panama. Chile selamat dalam duel hidup mati. 

Kegemilangan Eduardo Vargas berlanjut dalam babak perempat final. 'Turbo Man' membuat 4 gol dan satu assist, membawa Chile menang besar 7-0 atas Meksiko. Berkat empat golnya ke gawang Meksiko, Vargas kini berpeluang besar mempertahankan gelar top skorer Copa America.

Setelah turut serta mengantarkan Chile memenangkan duel semifinal melawan Kolombia, Eduardo Vargas tinggal selangkah lagi mengulang kejayaan menjadi juara Copa America. 

Argentina diunggulkan banyak pihak bakal menajdi pemenang di partai final Copa America Centenario, karena dalam pertandingan di babak grup sudah mengalahkan Chile. Namun, satu hal yang patut menjadi perhatian bagi kubu Argentina, ada 'jimat keberuntungan' yang dimiliki oleh Chile, seorang striker yang memiliki perjalanan karir anomali bernama Eduardo Vargas. 

ARTIKEL TERKAIT 

Momen Mengharukan Angel Di Maria Dalam Laga Lawan Chile

Kepantasan Pizzi Membesut La Roja Diuji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun