Mohon tunggu...
Budi Santoso
Budi Santoso Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fitnah dan Tuduhan Sesat Melalui Surat Terbuka Habib Husein Ali Al-Habsyi

16 Januari 2018   18:23 Diperbarui: 16 Januari 2018   19:02 1924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berkembangnya media sosial saat ini, harus mendorong kita agar harus lebih bijaksana. Dalam artian, kita harus peka untuk terus memverifikasi atau memeriksa ulang dan memastikan kebenaran pada setiap informasi yang kita terima. Hal tersebut sangat penting mengingat semakin banyaknya informasi hoax yang beredar di media sosial.

Tak dapat dipungkiri bahwa terdapat agenda dan kepentingan politik di setiap penyebaran informasi hoax tersebut. Maka salah satu tujuan kita memeriksa ulang setiap informasi adalah agar terhindar dari upaya penggiringan opini untuk kepentingan-kepentingan politik tertentu itu.

Salah satu informasi hoax yang sedang beredar akhir -akhir ini adalah surat terbuka dari Habib Husein Ali Al-Habsyi. Surat yang berjudul "Peringatan Keras dari Husein Ali Al-Habsyi untuk Jokowi (Pertengahan Januari 2018)" itu ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Saat ini tersebar luas melalui broadcast Whatsapps dan BBM.

Bila diperiksa secara serius terdapat beberapa fitnah dan tuduhan sesat dari surat terbuka tersebut. Dapat dipastikan bahwa informasi yang disebarkan itu merupakan "kabar bohong" yang tak dapat dibuktikan dalam dunia kenyataannya.

Berikut beberapa fitnah dan tuduhan sesat yang dilontarkan oleh Habib Husein Al Habsyi pada Presiden Jokowi:

1. Habib Husein Al Habsyi menuduh Jokowi menggelar pesta mewah untuk pernikahan Kahiyang. Dan, menuduh Jokowi menerima gratifikasi dari pernikahan tersebut.

Padahal faktanya pernikahan Kahiyang-Bobby bagi anak sekelas Presiden itu bisa disebut sederhana. Hal itu ditegaskan oleh hampir semua undangan yang hadir di pernikahan itu, seperti Jusuf Kalla, Moeldoko, Zulkifli Hasan, Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, dan para warga yang hadir di acara tersebut.

2. Menuduh Presiden Jokowi sebagai Boneka Partai. Juga adanya 'dewan terselubung' di balik Jokowi.

Informasi tersebut jelas tak bisa dipercaya. Tanpa disertai dengan bukti yang valid dan tidak bisa dibuktikan hingga saat ini.

Sebagai kader partai yang diusung menjadi Presiden, jelas bahwa Presiden Jokowi adalah 'petugas partai'. Karena siapapun orang dari parpol yang dimajukan dalam jabatan publik merupakan petugas partai tersebut. Tapi dengan makna yang positif bahwa ia adalah pelayan masyarakat.

3. Presiden Jokowi merupakan jongos para taipan. Karenanya Presiden Jokowi selalu  bergerak atas restu mereka.

Fitnah dan tuduhan ini terus digembor-gemborkan dari dulu, yaitu sejak masa kampanye hingga Presiden Jokowi terpilih. Namun anehnya tak ada yang bisa membuktikan pernyataan tersebut.

Selain itu juga tak ada yang bisa memberikan bukti siapa taipan yang dimaksud. Tentu saja seperti itu karena isu tersebut hanyalah kampanye hitam.

4. Hasil survei-survei atas Presiden Jokowi adalah pesanan. Semuanya hanyalah pencitraan agar Jokowi terpilih menjadi Presiden kembali.

Hal itu juga tuduhan yang tak berdasar. Bagaimana bisa akan membohongi hasil survei yang dikerjakan secara ilmiah dan dilakukan oleh lembaga yang kredibel.

Sejauh ini lembaga survei yang melakukannya terkenal sudah teruji karena metodologinya. Bila itu dibayar, tak mungkin hasil surveinya bisa sama. Apalagi dari puluhan lembaga survei yang kredibel. Itu menunjukkan bahwa hasil survei bahwa elektabilitas Jokowi tinggi dan masyarakat puas atas kinerjanya merupakan sebuah fakta.

5. Menuduh Presiden Jokowi terlibat mengintervensi pelaksanaan Pilkada serentak 2018.

Jelas ini merupakan fitnah untuk kasus yang terbaru. Pembuat surat terbuka itu sendiri tak pernah mengajukan bukti yang nyata. Bahkan kalau diminta membuktikan dapat dipastikan akan kesulitan.

Berbagai fitnah dan tuduhan sesat di atas dapat dipastikan bukan berdasarkan pada data dan fakta di lapangan. Selain tak bisa menunjukkan buktinya, Husein Al Habsyi juga tak melakukan klarifikasi dan konfirmasi dari pihak-pihak terkait atas tuduhannya tersebut.

Apa yang disampaikan oleh Husein Al Habsyi di surat terbuka itu tak lain merupakan hasil imajinasi saja. Ia menggunakan ilmu "cocokologi" untuk mengaitkan satu peristiwa dengan peristiwa yang lain.

Parahnya, yang bersangkutan menggunakan dalil agama pula untuk menyakinkan pembacanya. Eksploitasi agama tersebut diyakini akan membuat agendanya menyebarkan fitnah dan informasi hoax bisa dipercaya. Tentu saja, hal itu merupakan tindakan yang culas.

Bagi kita yang paham, tak perlu kita percayai informasi yang bersumber dari surat terbuka Husein Al Habsyi tersebut. Tak perlu juga kita sebarkan ke media sosial. Karena selain merugikan orang lain, juga membuat diri ini berdosa. Pasalnya menyebarkan fitnah selalu dilarang oleh agama apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun