Mohon tunggu...
DR. M Iqbal J Permana
DR. M Iqbal J Permana Mohon Tunggu... Peminat ilmu Ekonomi industri dan kebudayaan

Seorang pembelajar ilmu ekonomi yang tertarik dengan revolusi digital 4.0, marketing 6,0 dan utilitarianisme kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Budaya menjilat dalam Pandangan Utilitarianisme Kebudayaan

14 Mei 2025   07:53 Diperbarui: 14 Mei 2025   09:23 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menutup ruang inovasi, sebab budaya yang terlalu dipuja bisa menjadi stagnan karena takut terhadap perubahan.  

Dalam utilitarianisme kebudayaan, pemujaan lebih destruktif dibandingkan pengaguman apalagi berlebihan dan menjadi cultus individu, sebab ia berpotensi mempersempit ruang kreatif dan diskusi budaya.  

Mengagumi boleh terutama  
bagi pengembangan budaya bangsa, karena memberikan apresiasi yang sehat dan mendorong inovasi.  
Menjilat tidak berguna dan bahkan merusak perkembangan budaya, sebab ia tidak berlandaskan objektivitas.  
Memuja berlebihan cenderung berpotensi membatasi ruang budaya, karena bisa menciptakan dogma dan menghambat pemikiran kritis.  

Untuk membangun budaya yang maju dan inklusif, masyarakat harus mendorong apresiasi yang sehat, menghindari fanatisme, cultus individu,  serta membuka ruang bagi kritik dan inovasi budaya.

Saran 

Penguatan Meritokrasi Budaya
Promosi Apresiasi Berbasis Prestasi dengan menghindari budaya menjilat dengan menilai karya,  berdasarkan nilai objektif, bukan hubungan atau kepentingan.  


Pendidikan Berbasis Evaluasi Kritis Mengajarkan cara menghargai budaya tanpa fanatisme, dengan membuka ruang diskusi dan refleksi historis.  


Penguatan Literasi Budaya. Membantu masyarakat memahami akar sejarah, filosofi, dan dampak budaya agar penghormatan tidak sekadar emosional.  

Mendorong Apresiasi Sehat 


Kurikulum Berbasis Studi Budaya – Mengintegrasikan studi antropologi, sejarah, dan semiotika dalam pendidikan agar pemahaman terhadap budaya lebih mendalam.  


Penyediaan Ruang Kreatif– Membangun pusat budaya, festival seni, dan komunitas literasi untuk melestarikan nilai-nilai budaya secara aktif.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun