Mohon tunggu...
CEO Business
CEO Business Mohon Tunggu... mahasiswa

saya suka isu-isu yang trending, dan menyajikan konten pendek yang informatif

Selanjutnya

Tutup

Home

Memaknai Umur Senja

24 Juni 2025   15:41 Diperbarui: 24 Juni 2025   15:41 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kita sebagai generasi muda harus berperan aktif dalam perubahan reformasi sekaligus sebagai pendobrak kemajuan, demi negara kita Indonesia. Kita seharusnya tidak mengangggap bahwa umur tua atau lansia itu adalah beban bagi bangsa, justru merekalah yang mempersiapkan bangsa sebelum kita lahir di tanah air ini.

Sebagai generasi yang tumbuh di gempuran modernisasi serta kemajuan tekonologi canggih, kita harus memanfaatkan hal tersebut sebaik mungkin, apalagi anda yang merantau pergi jauh dari kampung halaman untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi atau pekerjaan yang mumpuni demi mendapatkan nilai rupiah yang sekiranya dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup orang tua dikampung halaman. 

Kita harus memanfaatkan serta menggunakan teknologi seperti handphone agar bisa tetap saling berbagi kabar dengan mereka. Beberapa lansia tidak mengerti terhadap penggunaan teknologi canggih ini, karena mereka hidup dan tumbuh di zaman yang belum ada kemajuan teknologi seperti yang kita rasakan saat ini. Mereka merupakan generasi yang dibesarkan didunia yang sangat berbeda dengan kita, mereka tumbuh tanpa smartphone, tanpa internet, dan tanpa media sosial.

Kehidupan mereka dahulu penuh dengan interaksi langsung, surat-surat yang ditulis tangan, dan komunikasi yang penuh kehangatan tatap muka. Maka tidak mengherankan jika banyak dari mereka merasa bingung, bahkan cemas, menghadapi teknologi yang berkembang begitu cepat.

Dan ini saatnya kita memainkan peran, sebagai generasi yang hidup di zaman berkembangnya teknologi informasi, yang mana semua dapat berkomunikasi, berbelanja, bekerja, hingga berobat kini bisa dilakukan lewat ujung jari.

Bayangkan betapa indahnya jika seorang nenek bisa dengan mudah melakukan video call dengan cucunya yang berada di seberang pulau. Atau seorang kakek bisa dengan nyaman memesan kebutuhan pokok lewat aplikasi tanpa harus menunggu anak-anaknya membelikan. 

Teknologi bisa menjadi alat pemberdayaan yang luar biasa asal kita mau mendampingi mereka dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Ironisnya, teknologi seharusnya menjadi alat untuk mempererat hubungan, bukan memperlebar jurang keterasingan.

Kita harus mengajarkan mereka bagaimana cara penggunaan teknologi yang sedang berkembang pesat ini, jangan sampai mereka merasa bahwa mereka adalah kelompok yang terpinggirkan atau terasingkan diatas maraknya kemajuan teknologi yang tanpa henti terus berinovasi. Aplikasi-aplikasi yang user friendly bagi lansia perlu lebih banyak dikembangkan, dengan antar muka yang sederhana, huruf besar, warna kontras, dan navigasi yang intuitif.

Mengajarkan bukan berarti mengahancurkan nilai jati diri bangsa. Saat mengajarkan teknologi kepada mereka, kita juga perlu menyaring apa saja yang patut mereka mengerti dan ketahui tentang tekonologi internet. 

Menghancurkan jati diri bangsa yang dimaksud adalah teknologi internet yang kita ajarkan kepada mereka orang tua kita, yang telah memasuki umur lansia tersebut, bukannya membawa hal-hal positif melainkan membawa mereka terjerumus pada hal-hal negatif saat mereka mengerti dan mengetahui apa kegunaan dari teknologi internet tersebut. 

Menghormati lansia pada era teknologi bukan hanya memberikan mereka akses tapi juga memberdayakan mereka untuk tetap menjadi bagian aktif dalam masyarakat. Mereka tidak hanya butuh dikenang atas jasa-jasanya di masa lalu, tetapi juga diberi tempat di masa kini dan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun