Mohon tunggu...
Celvin  Rasya Pamungkas
Celvin Rasya Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Bancaan: Tradisi Sederhana yang Sarat Makna Spiritual dan Sosial

14 Oktober 2025   12:04 Diperbarui: 14 Oktober 2025   12:04 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Sebagai Ungkapan Rasa Syukur:

Masyarakat Jawa mengadakan bancaan sebagai tanda terima kasih kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikan, seperti kelahiran anak, ulang tahun, keberhasilan dalam pekerjaan, atau pindahan rumah baru.

2.Sebagai Bentuk Permohonan Keselamatan:

Bancaan juga dilakukan untuk memohon perlindungan dan keselamatan, misalnya saat seseorang akan menempuh perjalanan jauh, memasuki masa baru, atau menghadapi ujian hidup.

3.Sebagai Wujud Solidaritas Sosial:

Melalui bancaan, masyarakat memperkuat tali persaudaraan dan semangat gotong royong. Semua orang yang hadir ikut merasakan kebahagiaan, tanpa membedakan status sosial atau ekonomi.

4.Sebagai Sarana Pelestarian Budaya:

Bancaan menjadi media untuk mewariskan nilai-nilai budaya dan ajaran leluhur kepada generasi muda agar mereka tidak melupakan akar tradisinya.Dalam era modern yang serba praktis, tradisi bancaan mulai mengalami beberapa penyesuaian. Banyak masyarakat perkotaan yang kini melaksanakan bancaan secara sederhana, misalnya hanya dengan membagikan nasi kotak atau makanan siap saji.Namun, esensi tradisi ini tetap sama, yaitu rasa syukur dan kebersamaan.Beberapa komunitas budaya dan lembaga pendidikan bahkan menjadikan bancaan sebagai kegiatan rutin untuk memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda.Pelestarian tradisi bancaan menjadi penting agar masyarakat tidak kehilangan jati dirinya di tengah arus globalisasi. Upaya dokumentasi, pendidikan budaya, dan pelaksanaan kegiatan adat di sekolah atau kampus menjadi langkah nyata dalam menjaga keberlanjutan tradisi ini.

Tradisi bancaan bukan sekadar kegiatan makan bersama, melainkan simbol rasa syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai leluhur. Melalui bancaan, masyarakat diajak untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan dan saling berbagi dengan sesama.Dalam kehidupan modern, tradisi ini tetap relevan karena mengandung nilai-nilai universal: kebersamaan, kepedulian sosial, dan spiritualitas.Dengan melestarikan bancaan, berarti kita ikut menjaga jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya, beretika, dan menjunjung tinggi nilai gotong royong.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun