Mohon tunggu...
Celine Vera
Celine Vera Mohon Tunggu... Editor - Agroteknologi (UKSW)

Agroteknologi 18 (UKSW)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Agrowisata dengan Pertanian Berkelanjutan

11 Agustus 2020   01:00 Diperbarui: 11 Agustus 2020   01:09 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agrowisata kini mulai banyak ditemukan diberbagai daerah, khususnya di Jawa Tengah sendiri saja sudah banyak lokasi agrowisata yang dikembangkan, tentunya didaerah lain juga mulai banyak ditemukan lokasi agrowisata yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Beberapa contoh lokasi agrowisata yang cukup terkenal di Jawa Tengah yaitu Kebun Teh Tambi di Kabupaten Wonosobo, Kampoeng Kopi Banaran di Bawen Kabupaten Semarang, dan masih banyak lagi. 

Lokasi agrowisata paling sering ditemukan didaerah dataran menengah hingga daratan tinggi atau penggunungan. Berdasarkan pengertiannya agrowisata berasal dari kata 'agro' yang berarti agronomi atau ilmu dan teknologi dalam memanfaatkan dan memproduksi tumbuhan, serta 'wisata' menurut KBBI adalah bepergian secara bersama-sama dengan tujuan untuk bersenang-senang, menambah pengetahuan, dan lain-lain. 

Lokasi agrowisata diberbagai daerah umumnya menawarkan keindahan alami ataupun buatan yang terdiri dari hamparan perkebunan tanaman tertentu atau hamparan lahan yang ditata dengan berbagai tanaman hias menggunakan pola-pola arsitektur lanskap yang unik dan menarik. 

Agrowisata tentunya tidak jauh dari segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas pertanian misalnya penggunaan tanaman baik tanaman hortikultura seperti sayur, buah, dan tanaman hias maupun tanaman perkebunan misalnya teh, kopi, karet. Selain itu pengunjung akan lebih tertarik dengan adanya berbagai aktivitas yang ditawarkan misalnya memetik buah langsung dikebun, aktivitas bercocok tanaman, ataupun kegiatan mengolah hasil panen secara langsung dilokasi. 

Aktivitas tersebut selain menambah daya tarik tentunya sebagai edukasi berkaitan dengan bidang pertanian, pangan, lingkungan dan sebagainya. Adanya agrowisata disuatu daerah tentunya memiliki berbagai dampak seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan adanya agrowisata dapat berdampak pada ekonomi didaerah tersebut yang tentunya mempengaruhi kesejahteraan sosial bagi masyarakat disekitar lokasi agrowisata. 

Pengelolaan agrowisata yang tepat guna pastinya tidak akan berdampak buruk bagi lingkungan. Sehingga agar tidak terjadi dampak buruk terhadap lingkungan perlu adanya pengeloaan secara berkelanjutan.Pertanian berkelanjutan tidak hanya diterapkan diwilayah atau lokasi konservasi saja tetapi di lokasi agrowisata juga perlu menerapkan pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan disini berarti pengelolaan sumber daya yang ada di agrowisata tersebut baik dalam bidang pertanian maupun dalam memenuhi kebutuhan manusia namun tetap mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan serta melestarikan sumber daya alam yang ada. 

Agrowisata dan pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan sumberdaya yang efisien, memiliki manfaat bagi manusia , dan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan. 3 pilar utama dalam pertanian berkelanjutan yaitu berorientasi pada kesejahteraan sosial, keuntungan secara ekonomi, dan kelestarian lingkungan. 

3 pilar tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan, sehingga ketika membuka atau mengembangkan agrowisata disuatu lokasi tidak hanya mementingkan kesejahteraan sosial masyarakat dilokasi agrowisata tersebut dengan cara mencari atau mendapatkan keuntungan sebanyak banyaknya tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. 

Suatu lokasi agrowisata tentunya perlu dilakukan perawatan, baik perawatan pada kondisi hardscape berupa bangunan tetapi juga perawatan lahan yang digunakan sebagai media tanaman misalnya penggunaan pupuk, serta penanganan hama dan penyakit pada tanaman. hal tersebut perlu dilakukan dengan menggunakan sistem yang dapat menjaga pertanian berkelanjutan.

Dokpri
Dokpri
Dalam pemanfaatan suatu lahan sebagai lokasi agrowisata juga perlu memperhatikan kondisi lahan tersebut apakah lokasinya aman bagi pengunjung. 

Misalnya agrowisata yang menyajikan berbagai tanaman sukulen seperti kaktus perlu adannya tanda peringatan ataupun membuat desain lanskap yang aman bagi pengunjung ketika berada dilahan yang menyajikan tanaman sukulen contohnya dengan adanya pagar pembatas. Hal yang kurang menguntungkan dalam pengelolaan agrowisata adalah ketika intensitas pengunjung berkurang, misalnya pada situasi khusus seperti saat ini dengan ada pandemic covid-19 sangat berdampak pada penurunan intensitas pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun