Pembentukan Kelompok Tani Pertanian Organik

Sebagai negara agraris, sektor pertanian sangat penting bagi negara Indonesia. Terbukti dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan hasil pertanian Indonesia pada 2018 mengalami surplus dengan total 10 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 139,6 triliun kurs pada saat ini. Intinya, pertanian sangat berperan penting untuk meningkatkan pendapatan negara. Sayangnya, masih banyak petani di Indonesia yang masih belum sadar akan hal tersebut karena minimnya alat pertanian yang digunakan dan sedikitnya peminat pertanian di negara ini. Karna itu, perlu dibentuknya kelompok tani. Kelompok tani adalah kumpulan dari para petani yang memiliki tujuan yang sama dengan keterampilan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk memaksimalkan hasil pertanian. 

Tujuan utama dibentuknya kelompok tani adalah untuk meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya. Pertanian organik adalah pertanian yang mementingkan kesehatan tanaman, manusia, hewan di sekitar tanaman tersebut, dan tidak kalah penting adalah mementingkan kesehatan tanah. Pertanian organik sudah sangat dikenal dan dilakukan umumnya dengan tidak memakai bahan kimia atau bisa dibilang non kimia. Di Indonesia, pertanian organik masih terbilang baru dan masih sedikit petani yang menerapkan teknik tersebut. 

Padahal, jika dilihat lebih luas, masyarakat dunia sekarang sedang sangat mencari tumbuhan-tumbuhan organik untuk dikonsumsi. Ini adalah peluang yang sangat bagus bagi Indonesia untuk meningkatkan devisa negara, dan bagi petani adalah meningkatkan kesejahteraan para petani. Pertanian organik jarang ditemui dewasa ini dikarenakan total biaya yang harus dikeluarkan untuk menerapkan pertanian ini sangat besar. Bukan hanya itu, cara kerja yang terbilang rumit tidak kalah untuk menjadi alasan para petani untuk melakukan pertanian organik. Oleh karena itu, baguslah membentuk kelompok tani untuk menutupi kekurangan tersebut. 

Adapun keuntungan yang didapatkan jika membentuk kelompok tani untuk pertanian organik, diantaranya adalah: 1). modal awal yang cenderung besar bisa teratasi, 2). pengerjaan pertanian lebih cepat dan efisien karena lebih banyak tenaga kerja, 3). meminimalisir penyakit yang bisa menyerang petani maupun konsumen, 4). tanah menjadi tetap subur dan terjaga kualitasnya.