Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Masih Perlukah Blusukan di Zaman Digital?

6 Juni 2023   14:42 Diperbarui: 7 Juni 2023   10:15 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sales call wajib bagi tim marketing, tugas rutin menggali informasi tentang market. Mencari tahu kondisi bisnis terkini. (foto ilustrasi: dokumentasi pribadi)

Apa yang dibidik? Belajar adaptasi sembari mempelajari perubahan pasar. Ujungnya pencapaian maksimal, meraup rupiah.

Karena itu banyak manajemen hotel kembali menganalisa, menguji ulang agar mampu eksis dan bersaing.

Salah satu diantaranya, frekuensi dari marketing offline vs online. Secara sederhana paparan ini dapat dipahami.

  • Offline marketing: 30% sales call, business trip, travel mart
  • Online marketing: 70% via daring, website, online travel agent, E-commerce, media social (FB, IG, Twitter, YouTube, TikTok, Linkedin) whatsapp business account, influencer. Search Engine Optimization (SEO). Search Engine Marketing (SEM), content marketing, e-mail, dan sebagainya.

Sebelum masa pandemi, pendapatan online, berkontribusi sekitar 30% dari segmen pasar. 

Percayakah dalam kurun waktu 5 tahun, hotel akan meraup lebih dari 60% online market sebagai sumber pendapatan? 

Kenapa tidak, jika promosi, reservasi, iklan, audio/video dapat dilakukan dari sebuah website.

Tak mau ketinggalan perusahaan korporat ikut-ikutan melakukan booking online. Mungkin selain terhindar dari angka manipulatif pun layanan secepat kilat yang gak bikin ribet.

Nah, inilah yang menjadi sekat ketika kita menjual langsung kepada korporat. Bersaing dengan aplikasi reservasi, whole seller, agen online. Untuk apa serba sulit kalau harga beda tipis?

Kita tak lagi berkiblat pada strategi 2 tahun lalu Bung! Analisa, uji ulang, lalu maju dengan strategi anyar bila hasil masih jauh dari target. Mumpung masih di kuartal ke-2.

Bagaimanapun blusukan tetap perlu. Namun qualified call lebih penting daripada quantity call. Kurangi frekuensinya ketimbang tidak efektif.

Lebih baik tim marketing memikirkan penghasilan, sumber revenue dari segmen online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun