Sejak lulus sekolah perhotelan, cita-cita Pak Don menjadi manajer di hotel. Ia bernasib mujur.
Menjadi pucuk pimpinan suatu perusahaan adalah nasib peruntungan. Selain gaji yang menjanjikan ditambah tunjangan keluarga serta fasilitas yang wah, itu tawarannya.
Pak Don, berusia jauh di atasku. Beberapa hari sebelum pensiun, saat obrolan santai, ia menyampaikan sesuatu.
"Kita harus selalu bergantung pada perlindungan Tuhan," begitu katanya. Saya pasang telinga. Buah pikirannya perlu didengarkan.
"Senyaman-nyamannya kita bekerja, ada saja rasa khawatir. Bukan alasan target. Itu gampang dicari. Yang utama, keselamatan kalian dan tamu," katanya.
"Tak ada seorang pun yang ingin celaka," Pak Don terdiam sesaat lalu membenarkan kaca matanya.
"Ada 3 tanggung jawab besar itu. Mencegah terjadinya kebakaran, keracunan makanan dan kecelakaan," ujarnya.
Bertahun-tahun terpisah darinya, saya menyimpannya dalam benak. Apakah kekhawatirannya hiperbol?
Ada beberapa kisah nyata yang terekam. Baiklah, saya kupas yang terakhir dulu ya.
Suatu ketika pada masa pre-opening di sebuah hotel, di kolam ikan yang mungil, tepat pada pandanganku, Ben staf engineer, tampak sedang memperbaiki sesuatu.