Ketika merantau di Kota Medan, penduduk setempat selalu akrab dengan Pulau Penang - Malaysia. Waktu yang ditempuh melalui jalur udara dari Medan hanya 30 menit saja.
"Mau berobatkah, Bu?" pertanyaan lazim.
Setelah mendarat di Penang, penduduk setempat akan bertanya, "Which hospital you will go?" Rumah sakit yang mana? Padahal saya tak sakit apapun.
Ibunda dari pemilik kostel ketika saya di Medan, secara teratur bolak balik ke Penang. Tujuannya berobat karena penyakit rematik tulang yang diderita. Selain biaya pengobatan murah, banyak pasien senang karena sembuh dari penyakit.
Saking sering mendengar mereka menyebut Penang, saya penasaran dibuatnya. Asyikkah Pulau Penang itu bagi wisatawan?
Saya didampingi Roy, Tour Guide lokal yang dipesan dadakan setiba di sana. Roy mengantar ke tempat-tempat yang telah ada dalam daftar termasuk diantaranya mengunjungi Temple Kek Lok Si.
Kek Lo Si, kuil terbesar di Asia Tenggara
Menurut turis asing dari kawasan Eropa, Amerika, Australia, dan lainnya, wilayah Asia Tenggara terkenal akan keindahan bangunan sarana ibadah seperti masjid, gereja, pagoda dan kuil.
Di Indonesia kemegahan, kehebatan Candi Borobudur mempesona dunia. Mendatangkan decak kagum bagi para pelancong.
Selain sebagai sarana ibadah juga mendatangkan kekaguman wisatawan manca negara. Unik, indah, megah dan kata-kata pujian lainnya.
Tak asyik pergi ke Penang tanpa melihat panorama indah. Dari Kuil Kek Lok Si, pengunjung dapat memandang wajah Penang 180 derajat.
The Kek Lok Si dikenal sebagai kuil termegah di Asia Tenggara. Berada di area Utara Malaysia, Penang berbatasan dengan Thailand. Dibangun tahun 1890 -- 1930.
Kuil itu berada di bagian Utara Pulau Penang, sekitar 9 Km dari area wisata heritage George Town, 45 menit dengan berkendara.
Saat kedatangan, patung Kuan Yin sedang dalam perbaikan. Kuan Yin, simbol the Goddess of Mercy.
Kek Lo Si tempat berjiarah umat Budha dari berbagai negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Singapore dan Indonesia.
Patung Buddha Tidur terbesar di Malaysia
Setelah itu, kembali ke pusat kota, area George Town saya mengunjungi Wat Chaiya Mangalaram di Pulau Tikus.
Wat Chaiya Mangalaram Thai Buddhist Temple juga berada di lokasi yang sangat luas. Di dalamnya terdapat Buddha Sleeping dengan panjang 33 meter, dilapisi emas.
Begitu panjang dan tinggi patung Buddha itu memenuhi ruangan. Di tepi-tepi tampak patung-patung kecil.
Patung Buddha Tidur menggambarkan Buddha tengah berbaring. Menurut historis, Sang Buddha tengah jatuh sakit dan akan memasuki parinirwana.
Di Indonesia satu-satunya Patung Buddha Tidur terbesar ada di Tajur Halang, Bogor, memiliki panjang 18 meter dan tinggi 5 meter.
Lima nilai moral yang membangkitkan semangat persatuan
Sarana ibadah nan megah sejatinya dibarengi sikap hati nan berbudi dalam melakukan Lima Nilai Moral
Hari ini umat Buddha memperingati Hari Raya Waisak. Peringatan akan kembalinya ajaran dasar moral agama Buddha yaitu Pancasila, disebut juga Lima Nilai Moral :
(1) Aku bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan makhluk hidup
(2) Aku bertekad melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan
(3) Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila
(4) Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar
(5) Menghindari segala minuman dan makanan yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran dan kewaspadaan.
Ajaran moral untuk menghancurkan kejahatan, memelihara kebajikan dan tentu saja tujuan besar mengasihi sesama manusia.
Tema Waisak tahun ini di Indonesia, membangkitkan semangat persatuan untuk Indonesia maju.
Betapa semangat persatuan sejatinya layak didengungkan setiap saat. Telah banyak negara terkoyak, rakyat terlunta-lunta karena lemahnya rasa persatuan.
Dengan bersatu, rakyat terlindungi. Persatuan jangan hanya menjadi slogan belaka. Gairah bersatu, menerima perbedaan umat beragama, perbedaan suku, niscaya Bangsa Indonesia maju.
Bangunan sarana ibadah nan indah dan megah sejatinya dibarengi pula indahnya perbuatan Pancasilais.
Tidak hanya dalam bentuk material yang aduhai mahalnya tapi melakukan perbuatan Lima Nilai Moral jauh lebih bermakna dan abadi.
Selamat Hari Raya Waisak, Saudaraku.
Rujukan:
(1) Biografi Siddharta Gautama, Pendiri dan Penyebar Agama Buddha, Kompas.com, 7 Mei 2020
(2) Berkunjung ke "Sleeping Buddha" Terbesar di Indonesia, Kompas.com, 10 Februari 2015
(3) Pancasila (Buddha), Wikipedia
(4) Siddharta Gautama, Wikipedia