Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dianggap Anak Bawang Itu Tantangan!

15 April 2021   21:19 Diperbarui: 17 April 2021   12:11 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak baru di kantor (Sumber: shutterstock)

Saya bungah, lulus direkrut sebagai sekertaris direktur penjualan. Job desk saya ialah mengatur seluruh keperluan direktur dan 3 manajer penjualan. Suasana kerja berubah drastis, biasanya kerja sendirian, kini di kelilingi banyak orang.

Setiap hari sibuk, maklum hotel terbilang anyar walau telah beroperasi 2 tahun masih menjadi pusat perhatian publik. 

Saya ditarik ke sana ke mari untuk membuat kontrak-kontrak, membuat internal memo termasuk menyiapkan kopi panas untuk Pak Doni.

Tidak selalu akan semudah itu, kan butuh berjuang untuk diakui sebagai seseorang. (ilustrasi pixabay)
Tidak selalu akan semudah itu, kan butuh berjuang untuk diakui sebagai seseorang. (ilustrasi pixabay)

Kopi hangat

Suatu hari usai meeting Pak Doni memanggilku, minta dibuatkan kopi. Langsung saya memenuhi pesanan. 

Tak berapa lama kopi siap disajikan. Kuketuk pintu lalu kuletakkan gelas kopi di meja seperti biasa.

Tetiba "prang...!" Tak ada angin, tak ada hujan, ia melempar gelas. Jantung berdegup. Saya diam saja. Pak Doni kikuk melihat saya kaget. Tak berapa lama, ia meminta maaf. Setelahnya sisa hari-hariku tidak bergairah lagi.

Beberapa tahun setelah kejadian itu, saya baru sadar, bahwa kopi harus diseduh air panas. Pak Doni marah karena kopi diseduh air hangat. Luapan kemarahan usai pertemuan dengan Mr. Brian ditumpahkan padaku, sekaligus karena kopi yang suam-suam kuku.

Setelah dia menyingkir, saya bersihkan tumpahan kopi yang mengenai tembok serta meja kerjanya. Duh, ada-ada saja perilaku bos.

Salah tulis harga 

Waktu pun berlalu. Kakak sales manager menyuruhku membuatkan satu kontrak, karena mendesak dan penting, maka ia hanya mendikte via telpon. Ku tulislah apa yang dipesankan. Di situ tertera pula harga yang akan diberikan.

Usai dicetak, saya langsung menemuinya di lobi. Karena terburu-buru ia memasukkan dalam tas kerjanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun