Mohon tunggu...
CecilIa Nonifili Yuanita
CecilIa Nonifili Yuanita Mohon Tunggu... Lainnya - Hello! I'm Cecil 20 y.o, an urban planning student who loves art!

'even the scars that were formed from my mistakes, make my very own constellations'

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Alter Ego? Berbahayakah?

6 Desember 2019   16:30 Diperbarui: 14 April 2021   06:15 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Apakah kamu pernah merasa bukan seperti dirimu sendiri?'

Mungkin saja kamu memiliki Alter Ego!

Alter Ego berasal dari bahasa latin yang memiliki pengertian "aku yang lain".  Berbeda dengan kepribadian ganda (Dissociative Indetity Disorder), Alter Ego dilakukan secara sadar dan dibawah kuasa seseorang tersebut. 

Ada banyak selebritas, aktor, komedian, dan orang-orang lainnya yang memunculkan Alter Ego ini untuk keperluan penampilan, peran, atau performing arts. Tuntutan peran di atas panggung tersebut yang membuat mereka memiliki karakter yang terkadang sangat berbeda jauh dari sifat atau pribadi asli mereka. 

Baca Juga: Mitos Vs Fakta: Kepribadian Ganda Bisa Mengatur Perubahan Identitas?

Banyak dari mereka yang sangat menghayati sisi alter egonya itu hingga terbawa ke kalangan masyarakat yang melihat mereka sebagai alter ego yang mereka mainkan. 

Selain itu, ada pula alter ego yang muncul akibat keinginan atau imajinasi seseorang untuk bisa menjadi pribadi yang mereka impikan. Rasa kurang puas akan penampilan, sifat, dan kepribadian asli membuat seseorang tersebut memunculkan karakter lain yang dia harapkan ada dalam dirinya. Karakter yang berbeda itu seringkali dimanfaatkan untuk kepuasan dan keuntungan pribadi.

Tetapi, apakah Alter Ego berbahaya?

Jawabannya, bisa tidak dan bisa iya. Semua itu tergantung dari bagaimana orang yang memiliki alter ego dapat mengontrol dirinya. Peran alter ego yang terlalu dihayati dapat benar-benar terbawa ke kehidupan nyatanya. 

Sifat dapat berubah-ubah dan lama kelamaan alter ego berpotensi menjadi patologis ke dalam kehidupannya. Orang tersebut merasa lebih nyaman dengan karakter yang dipakainya sehingga ia terus-terusan menggunakan karakter tersebut hingga melupakan bagaimana jati diri aslinya

Di lain kasus, peran yang sangat melekat dalam diri dan cukup ikonik membuat masyarakat men-capnya sebagai alter egonya itu. Mungkin masih tidak apa-apa jika alter ego yang dimainkan adalah karakter yang baik. 

Jika alter ego yang dimainkan adalah seorang penjahat, pencuri, orang gila, kriminal, dan sebagainya, dapat membuat kasus ini lebih ekstrim dan seseorang berpotensi untuk menjadi stress atau depresi. Semua orang disekitarnya melihat dan memanggilnya sebagai alter egonya. Hal tersebut tentunya sangat rumit untuk dapat dikontrol. Ada banyak aktor yang harus konseling ke psikiater karena peran yang terlalu kuat dan patologis ke dalam dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun