Kemarin berkali-kali matahari terperosok ke lembah nadir yang paling dalam
Menampilkan deretan potret buram literasi nan kelam
Menampakkan muka muram literasi anak negeri
Yang mengharap kemajuan bangsa yang paling hakiki
Â
Kemarin rembulan mengintip dari peraduannya
Menutupi bopeng wajah literasi semu kesempurnaannya
Menyembunyikan noda hitam literasi yang paling kelamÂ
Menyembunyikan rasa malu ditampar sang penguasa malam
Â
Kini saatnya seluruh penghuni alam bangun dari tidur lelapnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!