Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Hanya Kata-kata

24 Oktober 2017   08:37 Diperbarui: 24 Oktober 2017   08:50 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: https://www.wartasolo.com

Hai pemuda!

Dulu kau mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Tapi mana merah darahmu? Kau hanya diam membisu diinjak-injak penguasa dunia.

Kau hanya diam tak berdaya di bawah kaki para penjajah bangsa.

Hai Pemuda!

Dulu kau mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Tapi mana jiwa satumu? Kau mudah terberai hanya karena bertuhankan Tuhan yang berbeda.

Kau gampang tercerai hanya karena suku yang tidak sama. Kau mudah terbakar hanya karena isu sara.

Hai Pemuda!

Dulu kau bersumpah tuk menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Tapi mana bahasa satumu? Kau lebih bangga dengan bahasa asing daripada bahasa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun