Mohon tunggu...
Cecep Mustafa
Cecep Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Ibnu Chaldun University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

cecep.mustafa161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menjelajadi Peran Teknologi Blockchain dalam Integrasi Sistem Pembayaran Bank Indonesia di Negara-negara ASEAN: Inovasi Cerdas!

9 Juni 2023   01:52 Diperbarui: 9 Juni 2023   02:06 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Menjelajahi peran teknologi blockchain dalam integrasi sistem pembayaran Bank Indonesia di negara-negara ASEAN. Inovasi Cerdas!


Teknologi blockchain telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kemampuannya untuk menciptakan sistem yang terdesentralisasi, transparan, dan aman, teknologi ini telah menarik perhatian berbagai sektor, termasuk sektor keuangan. Dalam konteks negara-negara ASEAN, teknologi blockchain memiliki peran yang penting dalam mendorong integrasi sistem pembayaran Bank Indonesia.

Pertama, teknologi blockchain dapat mempercepat proses transaksi lintas batas. Dengan adanya sistem pembayaran terintegrasi yang didukung oleh blockchain, transaksi keuangan antara negara-negara ASEAN dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Informasi transaksi akan tersimpan secara terdesentralisasi di berbagai node yang tersebar di jaringan, sehingga menghilangkan kebutuhan akan perantara yang memperlambat proses transaksi.

Kedua, teknologi blockchain meningkatkan keamanan sistem pembayaran. Sistem blockchain menggunakan algoritma enkripsi yang kuat, sehingga membuat data transaksi sulit untuk diubah atau dimanipulasi. Dengan demikian, risiko penipuan dan kebocoran data dapat diminimalkan, meningkatkan kepercayaan dalam sistem pembayaran ASEAN.

Selain itu, teknologi blockchain juga dapat mengurangi biaya transaksi. Dalam sistem pembayaran tradisional, terdapat biaya yang tinggi yang harus dibayarkan kepada perantara seperti bank atau lembaga keuangan. Namun, dengan menggunakan teknologi blockchain, transaksi dapat dilakukan secara langsung antara pihak-pihak yang terlibat, mengurangi biaya yang terkait dengan perantara tersebut.

Teknologi blockchain juga memungkinkan adanya audit transparan. Setiap transaksi yang dilakukan melalui blockchain dapat tercatat secara permanen dan dapat diakses oleh semua pihak yang berpartisipasi. Hal ini memungkinkan pengawasan yang lebih baik terhadap aliran dana dan mencegah praktek-praktek ilegal atau mencurigakan dalam sistem pembayaran ASEAN.

Selain itu, teknologi blockchain juga dapat meningkatkan inklusi keuangan di negara-negara ASEAN. Dengan adanya sistem pembayaran yang terdesentralisasi, individu yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan tradisional dapat menggunakan teknologi blockchain untuk melakukan transaksi keuangan. Ini membuka peluang bagi masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi.

Terakhir, teknologi blockchain juga dapat meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Dalam sistem tradisional, penyelesaian transaksi membutuhkan waktu yang lama dan melibatkan berbagai proses administrasi. Namun, dengan teknologi blockchain, transaksi dapat diselesaikan secara otomatis dan real-time, mengurangi waktu dan biaya yang terkait dengan penyelesaian transaksi.

Secara keseluruhan, teknologi blockchain memiliki potensi besar dalam mendorong integrasi sistem pembayaran Bank Indonesia di negara-negara ASEAN. Dengan kemampuannya untuk mempercepat proses transaksi, meningkatkan keamanan, mengurangi biaya, memungkinkan audit transparan, meningkatkan inklusi keuangan, dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran, teknologi blockchain dapat menjadi salah satu pendorong utama dalam mencapai tujuan integrasi sistem pembayaran ASEAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun