Mohon tunggu...
Cecep Mustafa
Cecep Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Ibnu Chaldun University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

cecep.mustafa161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Insentif Ramah Emisi Transportasi Publik

29 Mei 2023   10:33 Diperbarui: 29 Mei 2023   11:10 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perubahan iklim menjadi isu yang semakin mendesak, dan sektor transportasi publik tidak terkecuali dalam menghadapinya. Saat ini, sebagian besar transportasi publik masih sangat bergantung pada energi fosil, seperti bahan bakar minyak dan diesel, yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.

Dampak dari ketergantungan terhadap energi fosil di sektor transportasi publik sangat signifikan. Emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor menyumbang sebagian besar emisi transportasi, yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Selain itu, polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil juga berdampak negatif pada kualitas udara dan kesehatan masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil di sektor transportasi publik. Salah satu solusinya adalah dengan memperkenalkan kendaraan listrik atau kendaraan berbahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Kendaraan-kendaraan ini menggunakan energi terbarukan, seperti listrik atau hidrogen, yang mengurangi emisi karbon dan polusi udara.

Selain itu, pengembangan infrastruktur yang mendukung kendaraan berkelanjutan juga penting. Investasi dalam pengembangan jaringan pengisian listrik untuk kendaraan listrik atau infrastruktur hidrogen dapat meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas kendaraan berkelanjutan. Peningkatan kualitas dan kepadatan layanan transportasi publik juga dapat mendorong penggunaan transportasi publik yang ramah lingkungan.

Pendidikan dan kesadaran publik juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil di sektor transportasi publik. Kampanye untuk mendorong perubahan perilaku, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi publik yang ramah lingkungan, dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi emisi karbon.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, operator transportasi publik, dan sektor swasta juga diperlukan untuk menciptakan solusi yang holistik. Dukungan kebijakan yang kuat, insentif, dan regulasi yang mengarah pada penggunaan energi terbarukan dan transportasi publik berkelanjutan dapat memberikan landasan yang diperlukan untuk transformasi ini.

Perubahan iklim mendorong kita untuk mengubah paradigma transportasi publik kita. Dengan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sektor transportasi publik dapat berperan sebagai agen perubahan dalam mengatasi perubahan iklim dan mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun