Mohon tunggu...
Enrico Syaefullah
Enrico Syaefullah Mohon Tunggu... -

bermanfaat bagi semua\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Masalah Kualitas Buah untuk Ekspor

16 Oktober 2013   11:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:28 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman buah-buahan, bahkan hampir di setiap daerah memiliki sentra dan produksi buah lokal unggulan yang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten setempat.

Potensi alam Indonesia sangat mendukung untuk pengembangan buah-buahan tropis menjadi komoditas unggulan karena Indonesia mempunyai iklim dan lahan yang memungkinkan pada musim panen yang berbeda antar daerah. Selain potensi lahan, Indonesia juga mempunyai potensi yang sangat besar dalam plasma nutfah buah-buahan karena dengan kekayaan plasma nutfah tersebut, seharusnya Indonesia mempunyai varietas buah-buahan yang unggul.

Namun, sejauh ini peran buah-buahan Indonesia dalam meningkatkan pendapatan maupun devisa belum berarti, walaupun sebenarnya permintaan buah-buahan di luar negeri sangat tinggi baik untuk konsumsi segar maupun untuk bahan baku industri.

Beragamnya buah tropis di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai pengekspor  buah tropis seperti  mangga, pisang, pepaya dan lain-lain.

Namun masalah  yang  sering  muncul pada komoditas  ekspor  buah-buahan Indonesia adalah kualitas buah, pada saat sampai  di  negara  tujuan.

Terlalu matang,  memar dan berair  adalah  kondisi yang mengurangi kualitas buah-buahan yang diekspor  ketika  sampai  di  negara tujuan.  Keadaan  ini  sudah  tentu  akan mengurangi  keuntungan  eksportir  dan dapat menimbulkan  citra  buruk  terhadap buah-buahan  dari  Indonesia  secara umum.

Salah  satu  penyebab  dari  kejadian tersebut  adalah  tidak  seragamnya kualitas  dan  kondisi  buah-buahan tersebut ketika dikirim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun