Mohon tunggu...
Catherine PresiliaGunawan
Catherine PresiliaGunawan Mohon Tunggu... Lainnya - UAJY Communication 2018

Belajar menulis yuk!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Analog VS Media Digital

13 September 2020   13:03 Diperbarui: 14 September 2020   15:28 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Jurnal Rival

Hai sobat menulis, menjadi penulis digital itu gampang-gampang susah loh, Yuk pelajari 12 hal yang perlu kamu ketahui untuk menjadi penulis digital.

Adanya internet membuat kebanyakan orang lebih suka menggunakan media-media digital, namun tak dipungkiri media analog masih digemari sebagian orang sehingga membuat media analog masih bertahan hingga saat ini. Pada tulisan artikel ini, saya akan membahas mengenai persamaan dan perbedaan gaya membaca audiens media analog dan media digital, mengevaluasi kredibilitas di media digital, dan membahas 12 hal yang dapat diperhatikan dan dipelajari sebagai penulis digital. 

Penulisan digital dan penulisan di buku tidak berbeda jauh,  para pembacanya tetap menginginkan informasi atau tulisan yang jelas, ringkas, lengkap, dan sesuai fakta. Dalam Buku Writing For Digital Media ada sedikit perbedaan antara penulisan digital dengan penulisan di koran atau majalah. Penulisan digital memungkinkan penulis dan pembaca memiliki interaksi atau dalam bahasa komunikasi yang disebut dengan two way communication. 

Banyak orang memanfaatkan penulisan digital ini tanpa memahami hal-hal penting di dalamnya, sehingga membuat begitu banyak tulisan online yang dapat kita temukan tanpa mengetahui kredibilitas nya. Oleh sebab itu peran penulis dalam penulisan di media digital sangat diperlukan sebagai berikut: 

  1. Penulis digital sebagai komunikator pesan harus provokatif, pintar, lucu atau memiliki selera humor, serta dapat menarik perhatian pembaca digital. 


  2. Penulis digital menjadi penyelenggara informasi atau penulis web yang baik membantu pembaca mengatur semua informasinya, sehingga penulis digital hanya memfokuskan pada informasi yang penting bagi para pembaca. 

  3. Penulis digital harus memahami media yang tepat dalam penyampaian informasi. 

close-up-male-hands-typing-laptop-keyboard-1262-2250-5f5db252d541df437d700f22.jpg
close-up-male-hands-typing-laptop-keyboard-1262-2250-5f5db252d541df437d700f22.jpg
Sumber: Freepik.com

Setelah membahas gaya pembaca media analog dan media digital, sekarang kita akan mempelajari 12 hal yang harus diketahui sebagai penulis digital: 

1. Credibility (Kredibilitas)

Menjadi penulis digital, kredibilitas harus dibangun dan dipertahankan untuk membangun kepercayaan dan afiliasi komunitas. Kepercayaan didasarkan pada anggapan bahwa media berita menyajikan berita yag akurat, tidak bias, dan lengkap dan afiliasi komunitas berbicara upaya yang memerlukan keselarasan pandangan atau perspektif.

2. Bias (Bias) 

Kredibilitas suatu tulisan digital sering dikaitkan dengan kebiasan, di mana perspektif penulis masuk ke dalam tulisannya. Agar suatu tulisan tidak bias, penulis digital harus menyampaikan opini dan kesimpulan sesuai dengan fakta, serta mengunakan bahasa-bahasa yang dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. 

3. Identification (Identifikasi) 

Identifikasi akan membantu kita memahami bagaimana blog dapat menghasilkan kepercayaan dari pembaca.  Oleh sebab itu sebagai penulis, identifikai harus dilakukan untuk memahaminya. Dengan menggunakan media-media interaktif, dan juga memberikan teks, gambar, video, audio dapat membangun kepercayaan pembaca dan afiliasi komunitas. 

4. Transparency (Transparansi)

Transparansi dalam tulisan digital berupa menghadirkan sumber acuan atau referensi, sehingga tulisan tersebut bukan hanya sekedar opini penulis melainkan berdasarkan pada sumber terpercaya. 

5. Accountability (Akuntabilitas)

Akuntabilitas mengharuskan penulis digital menjelaskan dirinya sendiri, dan bagaimana penulis bekerja. Sebagai seorang penulis atau jurnalisme harus mengedepankan etika jurnalisme baik dalam menulis dan mengumpulkan data, sehingga tulisan dapat dipertanggungjawabkan kepada para pembaca. 

Carroll dalam bukunya Writing For Digital Media menjelaskan 7 Cara meningkatkan kredibilitas :

1. Gunakan navigasi web  yang mudah digunakan 

2. Gunakan desain web yang ramah pengguna 

3. Gunakan grafik berkualitas tinggi 

4. Membuat tulisan yang bagus

5. Memberikan informasi lengkap disetiap halaman web

6. Memberikan tautan ke situs web lain yang relevan 

7. Memiliki Keahlian di bidangnya 

Menurut Stanford dalam Buku Carrol Writing For Digital Media menjelaskan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kredibilitas, Namun disini saya mengambil 7 faktor yang sangat krusial: 

1. Pastikan tulisan yang dibuat memberikan dampak atau manfaat bagi diri sendiri/ sebagai penulis. 

2. Memberikan tanggapan cepat atas tulisan anda. 

3. Menuliskan biodata penulis secara lengkap. 

4. Merancang web atau tulisan secara profesional.

5. Memberikan informasi yang komprehensif. 

6. Memiliki artikel yang mencantumkan kutipan dan referensi

7. Ditautkan ke situs yang kredibel.  

1-tho6lprvslyne40dn1eoeq-5f5db538097f3678d846c722.jpeg
1-tho6lprvslyne40dn1eoeq-5f5db538097f3678d846c722.jpeg
Sumber: Medium.com

6. Readability & Scan- ability (Kemampuan memindai) 

Sebagai penulis digital berikan tulisan yang ringkas, padat, dan lengkap. Penulis digital juga dapat menggunakan hyperlink, penebalan kata, dan ukuran font untuk memudahkan pembaca online membaca tulisan anda. Pembaca online hanya membaca sebanyak yang mereka perlukan, sehingga usahakan tulisan anda memuat segala informasi dalam waktu yang singkat. 

7 informasi yang dapat penulis digital perhatikan agar memudahkan pembaca dalam menemukan informasi dalam tulisan online:  

1. Judul dan subjudul 

2. Pemikat dan pengantar satu kalimat

3. Paragraf ringkasan singkat

4. Visual, foto, grafik

5. Klip audio atau video

6. Cerita terkait

7. Tautan yang berhubungan

7. Linking (Menghubungkan) 

Salah satu kesalahan yang dilakukan oleh penulis digital adalah berasumsi bahwa setiap pembaca memasuki situs melalui beranda, faktanya pembaca hanya mencari kata kunci dari informasi yang ingin mereka temukan. Jadi sebagai penulis digital harus membuat setiap halaman yang dirancang dan ditulis dapat berdiri sendiri sebagai konten mandiri dan tidak mengharuskan pembaca untuk mengakses situs Web sebelumnya untuk dapat mengerti tulisan yang dibuat. 

8. WWGD: What Would Google Do?  (Apa yang akan dilakukan Google) 

Penulis digital harus memikirkan kata kunci dalam membuat judul tulisa, subjudul, dan hyperlink. Semakin banyak kata kunci yang diberikan oleh penulis digital semakin mudah ditemukan oleh para pembaca. Sebagai penulis dapat memeriksa terlebih dahulu seberapa populer kata tersebut dicari di google. 

9. Think Interactive, Write International (Berpikir interaktif, Menulis Internasional) 

Penulis digital harus memanfaatkan kapasitas web sebagai alat interaksi dengan pembaca dan mempertimbangkan juga bahwa pembaca bukan hanya pembaca di negara Anda sendiri melainkan seluruh dunia dapat membaca dan mengerti tulisan Anda. 

10. Using Lists (Menggunakan Daftar) 

Menggunakan daftar adalah cara lain bagi penulis digital untuk menekankan informasi tertentu atau untuk membantu pembaca mengikuti urutan bacaan. 

4 cara untuk membuat daftar dalam tulisan digital: 

1. Membuat semua item secara konsisten, misalnya jika subjudul  dibuat dengan angka selanjutnya juga dengan menggunakan angka bukan dengan huruf.

2. Membuat setiap item selaras atau serupa secara tata bahasa, misalnya membuat kalimat sesuai dengan SPOK. 

3. Memperhatikan tanda baca.  

4. Hindari penggunaan daftar yang berlebihan, gunakan daftar-daftar yang penting.  

11. Tools and Technology: The Medium is the Message (Alat dan Teknologi: Medium adalah pesannya) 

cerdasmedia-5f5db5f7d541df64e340abf3.jpg
cerdasmedia-5f5db5f7d541df64e340abf3.jpg
Sumber: Tunasilmu.com

Media atau sebuah medium tidak boleh kita kesampingkan, justru pemilihan media yang tepat akan memberikan dampak positif kepada penulis digital. Terdapat empat alat yang dapat digunakan untuk mempermudah penyampaian pesan, yaitu video, film flash, photo slideshow, diskusi dan obrolan. 

12. Computer Code: The Building Blocks of Web Pages (Kode komputer: Blok Penyusun Halaman Web) 

Bahasa kode yang paling sering digunakan untuk membuat konten interaktif atau hypertextual adalah HTML (XHTML, atau HTML), XML (eXtensible Hypertext Markup Language) dan CSS (Cascading Style Sheets).  Meskipun banyak penulis digital yang merasa tidak perlu menggunakan kode tersebut, mereka harus tetap mengetahui cara kerja kode dan cara membuat konten Web terlihat di jendela browser. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun