Mohon tunggu...
Catherine PresiliaGunawan
Catherine PresiliaGunawan Mohon Tunggu... Lainnya - UAJY Communication 2018

Belajar menulis yuk!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prinsip-Prinsip dalam Penulisan Digital

4 September 2020   12:21 Diperbarui: 2 Desember 2020   13:43 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam buku (Clark, ND, h.6) terdapat 51 teknik penulisan yang harus diperhatikan, namun dalam tulisan ini saya memilih 3 diantaranya yang saya anggap menarik. 

Pertama, penulis yang baik ialah penulis yang bermain dengan bahasanya, bahkan ketika topik penulisannya tidak sejalur penulis harus mampu memainkan dan menghubungan kata-kata tersebut agar dapat menjadi satu kesatuan dan tulisan tersebut tampak hidup. Penulis juga harus bisa merasakan bahwa kata-kata yang digunakan akrab dengan pembacanya, sehingga membuat pembaca itu memiliki makna dan persepsi yang sama dengan penulis. Jadi sebagai penulis dibutuhkan keterampilan dan imajinasi untuk menghasilkan suatu tulisan yang dapat membuat pembaca terbawa suasana.

Kedua, banyak dari penulis membuat ide yang rumit dengan menggunakan frasa-frasa yang rumit, hal ini terkadang membuat suatu tulisan menjadi sulit untuk diartikan. Penting untuk diingat bahwa frasa yang jelas bukan sebuah kalimat yang panjang, namun tekad untuk menginformasikan. Jadi ketika menulis tinjaulah kembali tulisan anda, ketika dirasa tulisan tersebut rumit, revisilah dan sederhanakan kata-kata yang digunakan, agar menjadi suatu tulisan yang mudah dipahami.  

Ketiga, saat mendapatkan kritikan yang jahat sekalipun terhadap tulisan anda, ubahlah cara pikir kritikan yang buruk tersebut menjadi sebuah emas. Penulis yang reseptif harus mengubah debat menjadi sebuah percakapan. Dalam debat satu pihak hanya mendengarkan untuk menemukan argument namun dalam percakapan ada yang memberi dan menerima. Perdebatan berakhir dengan pemenang dan pecundang, namun percakapan bisa diakhiri dengan kedua belah pihak belajar. Jadi sebagai penulis jangan berdebat soal selera dan ubahlah argument menjadi sebuah percakapan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun