Mohon tunggu...
Catherin YMT
Catherin YMT Mohon Tunggu... Bankir - Female

An INFP Woman*Chocoholic*Pink Lover*Potterhead*Book Worm* Central Banker - Economic Analyst Email: catherinymt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berlatih untuk Berkata "Tidak"

5 Juli 2019   21:21 Diperbarui: 5 Juli 2019   21:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: boredpanda.com

Bagi beberapa orang, apalagi yang secara alami memiliki sifat "ga enakan", berkata tidak atau menyatakan penolakan adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Bahkan tidak jarang, mereka akhirnya terpaksa harus melakukan sesuatu yang mereka benci, atau kehabisan waktu, hanya karena tidak bisa mengatakan tidak. Padahal dengan lebih berani untuk berkata tidak kepada orang lain, kita akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan hal yang lebih berarti untuk diri kita sendiri.

Faktanya, berkata 'tidak' bukanlah hal yang menyenangkan, tetapi penting untuk dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap diri sendiri.

Menghargai diri sendiri tidak hanya terbatas pada melakukan apa yang kita suka, tetapi juga menetapkan batasan yang jelas, mengambil alih kendali, dan berkata 'tidak' apabila diperlukan.

Keengganan untuk berkata tidak biasanya terkait dengan rasa bersalah yang dirasakan karena telah membuat orang lain kecewa. Tapi kita juga mesti menyadari bahwa hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, suatu saat akan mengendalikan kita.

Hal yang dimaksud salah satunya adalah rasa bersalah tadi. Apakah kamu mau membiarkan rasa bersalah itu terus menerus mempengaruhi keputusanmu, atau kamu mau belajar untuk mengendalikannya.

Kita sering merasa bahwa kita tak punya pilihan selain mengiyakan permintaan orang lain, namun sebenarnya kita selalu punya pilihan.

Coba kita kaji kembali, apa yang membuat kita sepertinya tidak punya pilihan selain mengiyakan permintaan orang lain. Apakah berkata tidak membuatmu merasa sebagai orang yang kejam? Atau kamu takut dengan reaksi orang tersebut saat kamu menolak permintaannya? Atau malah rasa kasihan, karena kamu pikir mereka tidak akan bisa menyelesaikan masalahnya tanpa bantuanmu? Temukan alasan-alasan itu dan tanyakan pada diri sendiri, apakah itu semua benar?

Penting untuk dipahami bahwa mengatakan tidak untuk satu hal bukan berarti juga berkata tidak untuk tetap menjalin hubungan dengan orang tersebut.

Daripada mengkhawatirkan apa yang ada dipikirannya saat kamu berkata tidak, lebih baik fokus pada bagaimana penolakanmu tersebut akan memberi dampak yang baik bagi hubungan tersebut secara keseluruhan.
Karena tidak jarang, berkata tidak adalah hal terbaik yang bisa dilakukan demi menyelamatkan suatu hubungan.

Ketika seseorang memintamu untuk melakukan sesuatu, cobalah untuk tidak langsung menyatakan persetujuanmu. Berikan dirimu waktu untuk mempertimbangkan jawaban yang akan kamu berikan. Walaupun kamu sudah dapat langsung memutuskan untuk berkata tidak saat itu juga, jeda waktu untuk berpikir  dapat mengurangi tekanan rasa bersalah, selain juga terasa lebih sopan.

Orang yang "ga enakan" memiliki kecenderungan untuk berkata "ya" setiap saat karena sebenarnya mereka ingin disukai oleh orang lain. Mereka akan menghindari terjadinya konflik dan kekecewaan dari orang lain dengan berbagai cara. Walaupun hal itu sebenarnya akan membuat mereka berada pada situasi yang sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun