Mohon tunggu...
Muh. Tahir A
Muh. Tahir A Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pencari Makna Hidup

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Saya Jengkel, Kecewa Pada Kompasiana, Kenapa? Baca dan Renungkan Sendiri!!!

18 Mei 2012   06:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:09 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1337322522419566978

[caption id="attachment_177751" align="aligncenter" width="336" caption="sumber gambar: threch.blogspot.com"][/caption] Kenapa saya jengkel, kecewa pada kompasiana? gini ceritanya coyyy...... Tadi pagi sekitar jam 07.00 saya membaca surat kabar "Koran Tempo" yang tentang topik Warga penganut Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, hingga kini belum bisa hidup tenang. Dari tulisan itu saya melakukan refleksi kecil-kecilan sebab ada sebuah realitas yang sangat timpang di antara kita yang beragama. Seperti apa itu? ada sebuah ketimpangan yang terjadi karena umat Islam dengan umat Kristen, Budha, Hindu serta Protestan nampaknya hari demi hari hidup rukun, damai, sejahtera antara mereka. Salah satu tulisan yang terekomendasi oleh Kompasiana adalah tulisan Bung Armand (bukan iri yah cuma salut) yang intinya ucapan selamat terhadap saudara-saudariku Nasrani. Tulisan banyak dikomentari oleh sahabat-sahabat kompasiana. Pada saat yang berbeda saya menulis sebuah artikel tentang "Umat Islam; berbeda agama itu terhormat, berbeda mazhab itu terhina". Tulisan tersebut terinspirasi oleh sebagian umat islam yang bermazhab Sunni main hakim sendiri terhadap komunitas mazhab syiah, sampai-sampai anak-anak mereka pun dapat batunya. Lalu apa hubungannya dengan Kompasiana, kenapa saya jengkel, kecewa? sebab kompasiana merubah judulnya menjadi "Nasib Warga di Dusun Nangkernang" akibatnya apa kurang yang mau membuka tulisan itu. Yang Kedua, tulisan itu sangat tergantung pada topiknya. marah yahhh bang, yahhh nggaklah cuma sedikit kecewa. Setahuku sudah dua kali kompasiana membuat saya kecewa kalau yang pertama tidak terlalu fatal, namun yang ingin agak lebih dari yang pertama, sempat terpikir bahwa sekiranya kompasina menghapus tulisanku yang tadi pagi maka selamanya saya tidak akan muncul kembali di kompasiana. waaaaaahhhh jangan marah dongnggg…..kan itu wewenang kompasiana bung, ohhh iyaaa betul juga yahhhh Anda mungkin mengalami yang sama dengan saya, utarakan di sini agar kompasiana tahu. wkwkwkwk… Catatan Taqiyah@ Kamar Pojok

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun