Mohon tunggu...
Muhammad RifqiFauzana
Muhammad RifqiFauzana Mohon Tunggu... Musisi - Find me to know more

The grass is greener, the light was brighter

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Program Pendampingan Pembelajaran Daring Sastra di SMP dan SMA Kabupaten Kuningan

20 Oktober 2021   20:10 Diperbarui: 20 Oktober 2021   20:30 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal bulan Maret 2020 membuat segala kegiatan tatap muka dihentikan sementara waktu. Kampanye kegiatan tatap maya atau work from home mulai disebarkan oleh pemerintah Indonesia guna memperkecil angka penyebaran virus Covid-19 yang semakin mengganas. 

Banyak sekali dampak yang dirasakan dengan adanya pandemi virus Covid-19 ini. Beberapa sektor mengalami kekacauan dan harus mulai beradaptasi dengan situasi pandemi yang tidak menentu kapan akan berakhir. Salah satu sektor yang sangat mengalami perubahan dan dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kondisi ini adalah sektor pendidikan. 

Pandemi covid-19 yang tidak pasti kapan berakhir ini membuat pemerintah dengan sigap memikirkan solusi yang tepat agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan. Kegiatan PJJ atau (Pembelajaran Jarak Jauh) merupakan program yang diusung oleh pemerintah untuk dunia pendidikan sebagai sebuah solusi ditengah pandemi.

Kegiatan PJJ menjadi solusi namun masih ada beberapa masyarakat yang  memperdebatkan. Beberapa masyarakat menilai bahwa kegiatan PJJ di Indonesia masih tidak efektif. Kurang meratanya fasilitas seperti koneksi internet yang tidak stabil, tidak semua siswa ataupun guru memiliki perangkat yang mendukung, dan kurang menariknya metode pembelajaran yang diberikan merupakan beberapa masalah serius yang dialami ketika kegiatan PJJ berlangsung.

Kurang maksimalnya proses pembelajaran menjadi poin utama dalam permasalahan pembelajaran daring atau PJJ. Peran guru sebagai pendidik dituntut untuk beradaptasi dan berinovasi agar kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan semenarik mungkin. Untuk itu, diperlukan beberapa langkah atau metode belajar yang asik serta menarik agar siswa tidak merasa bosan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring. 

Mahasiswa Sanggar Sastra 2018 dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI membuat sebuah program pendampingan pembelajaran pada bidang sastra.. Program ini merupakan salah satu rangkaian dari program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Para mahasiswa sanggar sastra dilibatkan untuk mengajar di satuan pendidikan. Sekolah yang dipilih adalah jenjang SMP dan SMA yang tergabung dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

Dari sekian banyak sekolah yang tergabung dalam forum MGMP, terdapat 9 sekolah yang bersedia untuk menjadi mitra pendampingan program ini yaitu, (1) SMAN 2 Kuningan; (2) SMAN 1 Cilimus; (3) SMPN 3 Cilimus; (4) SMPN 1 Sindang Agung; (5) SMPN 6 Kuningan;  (6) SMPN 1 Pancalang; (7) SMPN 1 Luragung; (8) SMAN 1 Garawangi; dan (9) SMPN 1 Sindangagung. Sekolah-sekolah tersebut mengirimkan kelas-kelas untuk menjadi perwakilan dalam kolaborasi pembelajaran sastra ini. Dari 9 sekolah yang tergabung, terhimpun data sebanyak 190 siswa mengikuti kegiatan.

Program pendampingan dilaksanakan pada 27 Mei 2021 dan berakhir pada 04 Juni 2021. Kegiatan pembelajaran sastra dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting. Materi yang diberikan adalah pembelajaran drama dan puisi yang sudah disesuaikan dengan kompetensi dasara pada kurikulum. Terdapat 2 kelas drama untuk jenjang SMP (Kelas 8), 1 kelas puisi jenjang SMA (Kelas 10), dan 4 kelas  drama jenjang SMA (Kelas 11). 

Setiap kelas dilakukan pendampingan untuk 4x pertemuan. Begitu pula mahasiswa Sanggar Sastra dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk menjadi mentor di setiap kelasnya. Selain pemberian materi, mahasiswa sanggar sastra pun membuat modul bahan ajar dan media pembelajaran inovatif berupa video mengenai puisi dan pembelajaran drama. 

Kedua hal tersebut diimplementasikan dalam program pendampingan yang kemudian hasilnya adalah, siswa mendapat banyak hal baru mengenai sastra yang selama ini tidak mereka dapat di sekolah. Guru-guru juga sangat terbantu dengan adanya modul bahan ajar sastra, begitu pula dengan video pembelajaran yang kami berikan membantu guru dalam pembelajaran.

Situasi pandemi yang terjadi tentu banyak sekali menimbulkan kerugian. Menjadi adaptif dan terus berinovasi adalah salah satu kunci agar tetap bisa bertahan dan berkembang. Dengan adanya program pendampingan ini,  diharapkan dapat menjadi acuan untuk terus berinovasi dalam mengembangkan metode-metode pembelajaran sehingga membuat suasana kelas kembali menjadi hidup walau ditengah kondisi pandemi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun