Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Menikmati Fasilitas Transportasi Publik Trans Sarbagita

4 Juli 2019   15:38 Diperbarui: 29 Mei 2020   20:06 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trans Sarbagita masih menjadi angkutan publik yang bisa diandalkan (Sumber: dokumen pribadi)

Kemacetan lalu lintas masih menjadi masalah besar negeri ini, khususnya kota-kota besar di Indonesia. Berbagai program kebijakan Pemerintah Daerah pun diimplementasikan untuk meminimalkan atau mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas.

Banyak cara untuk mengurangi tingkat kemacetan. Salah satunya dengan mengembangkan transportasi publik. Bahkan, Ibu Kota DKI Jakarta, bukan hanya mengembangkan angkutan perkotaan yang ramah. Juga, keberadaan MRT (Mass Rapid Transit) telah menjadi transportasi publik andalan masyarakat Ibu Kota. Tidak berbeda dengan angkutan publik yang ada di negara-negara maju.

Lantas, bagaimana perkembangan transportasi publik yang ada di daerah? Salah satu, transportasi publik yang menarik dibahas adalah transportasi publik yang ada di Pulau Seribu Pura Bali. Moda transportasi yang familiar di Bali adalah Trans Sarbagita. Transportasi publik yang diberlakukan di beberapa kota di Bali seperti Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.

Para penumpang berjejal masuk dan turun di halte (Sumber: dokumen pribadi)
Para penumpang berjejal masuk dan turun di halte (Sumber: dokumen pribadi)
Tarif Murah
Saya gembira setiap menikmati fasilitas Trans Sarbagita. Yang menarik adalah adanya angkutan feeder (trayek pengumpan) yang gratis. Hal ini untuk memanjakan masyarakat Bali. Sayang, beberapa bulan ini keberadaan feeder tidak saya temukan untuk memanfaatkan transportasi publik tersebut.

Lanjut, kesan pertama yang bisa anda rasakan saat naik Trans Sarbagita  adalah biaya yang murah alias bersahabat. Untuk umum, hanya dikenakan biaya Rp 3.500. Sedangkan, untuk mahasiswa atau pelajar yang memakai baju seragam atau bisa menunjukan kartu identitasnya tidak dikenakan biaya.

Tarif Trans Sarbagita untuk umum (Sumber: dokumen pribadi)
Tarif Trans Sarbagita untuk umum (Sumber: dokumen pribadi)
Perlu diketahui bahwa Trans Sarbagita yang telah diberlakukan adalah jalur Batubulan-Nusa Dua, Kota-GWK dan Kota-Pesiapan Kediri (Tabanan). Kondektur Trans Sarbagita akan memberi tiket penumpang yang dicetak melalui perangkat seperti mesin kasir.
Mesin pencetak tiket penumpang (Sumber: dokumen pribadi)
Mesin pencetak tiket penumpang (Sumber: dokumen pribadi)
Kenyamanan
Menikmati fasilitas Trans Sarbagita koridor II Batubulan-Nusa Dua memberikan banyak pengalaman menarik. Bersama teman-teman, saya merasakan sensasi perjalanan Trans Sarbagita koridor II Pulang-Pergi (PP). Bagai anak kecil yang dikasih permen, kegembiraan saya dan teman-teman bisa menikmati transportasi publik layaknya mencoba Busway Jakarta.
Kegembiraan berlibur dengan menikmati fasilitas Trans Sarbagita (Sumber: dokumen pribadi)
Kegembiraan berlibur dengan menikmati fasilitas Trans Sarbagita (Sumber: dokumen pribadi)
Jujur, saya merasa nyaman saat menikmati Trans Sarbagita. Perjalanan begitu mulus di koridor yang saya jelajahi. Bus berjalan perlahan saat melewati tempat-tempat yang dikenal macet sejak dulu. Seperti, jalan menuju dan ke fly over Dewa Ruci dan Bandara Ngurah Rai. Namun, kondisi tersebut terjadi saat jam sibuk. Di luar itu, seperti saat hari Minggu atau Libur, Trans Sarbagita berjalan "lancar jaya".

Lagi, fasilitas standar yang ada di Trans Sarbagita juga terbilang nyaman. Tempat duduk yang enak, tabung pemadam kebakaran, tempat sampah. Serta, alat pemecah kaca dan pintu darurat telah tersedia. Apalagi, kondisi pendingin ruangan (AC) yang stabil membuat perjalanan makin nyaman.

Perbaikan Waktu Tunggu
Anda bisa melihat jadwal perjalanan Trans Sarbagita yang terpasang di dinding kaca bus. Ibarat pepatah, tak ada gading yang tak retak. Maka, operasional Trans Sarbagita perlu perhatian serius di satu sisi. Salah satu hal yang perlu diperbaiki adalah masalah "waktu tunggu" penumpang.

Saya memahami bahwa Trans Sarbagita "belum menyentuh lebih dalam" kesadaran masyarakat dalam penggunaan transportasi publik. Dan, saya beranggapan bahwa Trans Sarbagita mengalami "sedikit" perubahan. 

Seperti, bus ukuran besar mulai jarang terlihat. Waktu tunggu juga terasa "agak" lama. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak terkait karena sangat penting bagi masyarakat yang menyadari pentingnya transportasi publik.

Jadwal perjalanan Trans Sarbagita (Sumber: dokumen pribadi)
Jadwal perjalanan Trans Sarbagita (Sumber: dokumen pribadi)
Berbicara masalah waktu tunggu "sangat penting" karena masyarakat membutuhkan mobilitas yang cepat. Apalagi, bagi pekerja atau karyawan yang membutuhkan ketepatan waktu. Oleh sebab itu, perbaikan waktu tunggu menjadi sebuah keniscayaan.

Namun, di sisi lain masyarakat juga perlu memahami pentingnya Trans Sarbagita. Yaitu, untuk mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas. Saat animo masyarakat yang begitu massal terhadap moda transportasi. Maka, tingkat kemacetan lalu lintas mengalami penurunan. Juga, kontinuitas operasional Trans Sarbagita akan tetap berjalan dengan baik.

Dengan kata lain, kehadiran Trans Sarbagita membutuhkan partisipasi masyarakat. Serta, masyarakat juga membutuhkan kehadiran Trans Sarbagita sebagai moda transportasi publik yang bisa diandalkan. Ini bagai hukum sebab-akibat, di mana kedua pihak saling membutuhkan dan melengkapi.

Menjaga Fasilitas Publik
Hal yang paling penting lainnya dalam meningkatkan operasional Trans Sarbagita adalah perlunya menjaga fasilitas publik. Masyarakat perlu menjaga kondisi halte-halte yang berada di sepanjang koridor. Mencorat-coret alias vandalism adalah tindakan yang perlu anda hindari. Masyarakat perlu menggunakan fasilitas publik sebijak mungkin.

Halte Trans Sarbagita di kawasan Sanur Denpasar Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Halte Trans Sarbagita di kawasan Sanur Denpasar Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Di pihak lain, Pemerintah atau pihak terkait juga perlu melakukan rehabilitasi atau fasilitas publik yang mengalami penurunan kualitas baik karena human error atau alami. Seperti, papan running text yang tidak beroperasi atau mati.
Perlunya menjaga fasilitas publik Trans Sarbagita (Sumber: dokumen pribadi)
Perlunya menjaga fasilitas publik Trans Sarbagita (Sumber: dokumen pribadi)
Perlu diketahui bawa menjaga fasilitas publik menjadi tugas bersama. Dalam artian, kepedulian Pemerintah atau pihak terkait dalam menyediakan fasilitas transportasi publik hendaknya disambut dan dijaga dengan baik. Perlu dipahami bahwa kemacetan lalu lintas bukanlah masalah sepele. Banyak akibat negatif yang timbul dari kondisi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun