Mohon tunggu...
Caroline Angelia
Caroline Angelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mass Communication student in BINUS University

Hallo, Senang bertemu teman-teman. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Sosial Racun Berbahaya Untuk Si Insecure

26 Januari 2022   06:00 Diperbarui: 26 Januari 2022   06:05 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengaruh Media Sosial Yang Mengakibatkan Pola Kepercayaan Diri Seseorang Menurun

Media sosial adalah media online di mana pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan membuat konten, termasuk forum, Blog, jejaring sosial, dan wiki adalah bentuk media social yang paling awam dipergunakan oleh orang-orang di semua global.. Pandangan lain adalah bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial, dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web untuk mengubah komunikasi menjadi percakapan interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media social. Jejaring sosial adalah situs web di mana setiap orang dapat membuat halaman web pribadi dan kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan untuk bertukar kabar. Jejaring sosial terbesar termasuk Instagram,Twitter,dan Tiktok. Media sosial mengundang siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberikan kontribusi publik dan memberikan umpan balik, memposting komentar, dan berbagi informasi untuk waktu yang cepat dan tidak terbatas.

Percaya diri merupakan suatu sifat yang dimiliki oleh seseorang yang memiliki rasa percaya dan keyakinan terhadap kemampuannya sendiri. Biarkan semua rencana dalam hidup direncanakan dengan baik. Orang yang percaya diri juga dapat dikatakan sebagai seseorang yang mengetahui kemampuannya dan dapat melakukan sesuatu dengan kemampuannya. Orang yang percaya diri hanya ingin mendengar apa yang orang lain katakan dan membuat diri mereka lebih baik dalam bentuk masukan. Jadi rasa percaya diri yang dimiliki setiap orang, memiliki manfaat untuk bisa hidup dengan percaya diri. Hidup dengan percaya diri juga akan diisi dengan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari. Penting bagi kita untuk selalu melakukan hal-hal positif karena selain meningkatkan rasa percaya diri, menjalani kehidupan yang aktif juga membuat pikiran dan tubuh kita tetap sehat.

Dampak Ekspektasi dan Realita

Sebuah laporan Wall Street Journal menunjuk pada studi internal Facebook di Instagram yang menunjukkan bahwa filter aplikasi dapat merusak kesehatan mental remaja, terutama gadis-gadis muda. Ditambah lagi, menurut Dove Self-Esteem Project, 60 persen perempuan merasa kesal karena diri mereka yang sebenarnya tidak sesuai dengan diri online mereka. Selain itu, filter kecantikan lebih berbahaya daripada kebaikan, mendistorsi citra diri dan memaksa gadis-gadis muda untuk bereksperimen dengan cara filter menampilkannya di aplikasi. Stres ini dapat menyebabkan depresi, gangguan makan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri pada remaja. Dari sudut pandang kejiwaan, ini dikenal sebagai gangguan dismorfik tubuh yang didorong oleh stres (BDD), gangguan kesehatan mental di mana seseorang menghabiskan banyak waktu untuk menekankan penampilan mereka.

Namun, persepsi ini tidak hanya mempengaruhi generasi muda. Anak-anak dan orang dewasa dari segala usia secara signifikan dipengaruhi oleh media sosial dan dapat mengembangkan apa yang dikenal sebagai Snapchat dysmorphia, gangguan citra tubuh yang mencerminkan kesulitan mengedit gambar digital dari diri mereka sendiri, yang sejalan dengan tren yang berkembang dari plastik tentang operasi. Lebih menarik lagi, orang-orang ini menggunakan diri mereka yang tersaring sebagai inspirasi. Pada akhirnya, DeMille menunjukkan versi terakhir dari gambar yang dieditnya, sambil mengulangi keraguannya tentang warna mata. Perbedaan antara citra dirinya yang sempurna dan dirinya yang sebenarnya sangat mengejutkan.

Kepercayaan Diri

Masa remaja ialah masa perkembangan yang akan dilalui oleh individu. Sedangkan masa perkembangan remaja artinya masa saat mencapai kematangan mental, emosional, sosial, fisik, yang ialah periode perkembangan individu pada masa peralihan asal masa anak anak menuju dewasa. Hal ini mengakibatkan perbedaan ciri antara satu menggunakan yang lain. Perubahan baik secara fisik juga psikis serta kehidupan sosial yang mendatangkan aneka macam dilema dan tantangan. (Fitri dkk, 2018). dalam hal ini ada beberapa hal tugas perkembangan remaja, yang salah satunya mengenai kepercayaan Diri (Singgih, 2008). kepercayaan diri (self confidence) ialah percaya di kemampuan serta evaluasi diri sendiri buat dapat melakukan suatu pekerjaan dan mencari keefektifan pendekatan yang diperlukan. kepercayaan diri yang menunjuk di hal-hal positif, saat seorang individu memiliki sifa optimisme serta menerima kemampuan diri sendiri pada menghadapi segala hal baik sang dirinya maupun lingkungannya secara bebas dan konfiden. Penggunaan software TikTok mempunyai pengaruh terhadap keliru satu tugas perkembangan remaja yakni mengenai kepercayaan diri. Banyaknya penggunaan aplikasi TikTok di kalangan remaja berusia pada bawah 18 tahun berakibat di pendirian juga pemikirannya.

Penggunaan filter kamera yang terlalu sering, mengakibatkan seorang merasa lebih percaya diri. tetapi, Bila ini diteruskan secara usang, maka penggunaannya merasa bahwa mengagumkan hanya bisa dilakukan dari filter. Hal ini tentu saja akan menjadikan jelek saat bertemu secara eksklusif pada global konkret. Dampaknya mungkin tidak terasa secara eksklusif, namun perlahan akan terdapat rasa memalukan serta khawatir menggunakan diri sendiri. Bahkan kehilangan rasa percaya diri.

Penggunaan Filter Membuat Haus Kebanggaan

Tujuan primer berasal adanya filter ialah mempertinggi kepercayaan diri. tetapi, ternyata penggunaan filter hiperbola pula tidak baik, loh! Pengguna akan merasa senang menggunggah foto mereka menggunakan asa ingin menerima kebanggaan asal pengguna lain. waktu mereka tidak menerima apa yang diharapkan, tentu menjadikannya emosi dan kecewa dengan diri sendiri. tidak jarang mereka akan semakin semangat buat memakai filter yang terbaik, atau sedang viral. Alih-alih mendapatkan kebanggaan, tetapi hanya rasa khawatir karena tidak sinkron yang diharapkan. telah absolut dampak yg paling berbahaya adalah kecanduan. Bila sudah kecanduan, maka tidak akan pernah bosan mencoba filter baru lainnya, sampai mendapat banyak sorotan pujian. Bahkan, Bila lebih tak jarang memakai bisa menjadi ketergantungan buat jangka panjang. akibat ini akan terjadi secara perlahan, mampu saja tanpa disadari sang penggunanya. namun, alangkah lebih baik Bila segera menyadari serta mengalihkan kegiatan lain, supaya ini tidak terjadi. seseorang yg sudah kecanduan, akan jauh lebih sulit dikendalikan juga diberi arahan. Kemungkinan akbar akibat penggunaan filter tak terjadi secara eksklusif. namun, jangan sampai menyepelekan akan hal negatif yg terjadi, ya! Setiap penggunaan perlu dibatasi, jangan hingga melampaui batas lumrah! Daripada sibuk menggunakan aneka macam filter, lebih baik segera berusaha buat tampil lebih baik di kehidupan konkret.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun