Mohon tunggu...
Carni Sitiani
Carni Sitiani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hati yang Luka Itu Menyakitkan, tetapi Itu akan Membuatmu Kuat

25 Juli 2025   12:36 Diperbarui: 29 Juli 2025   11:15 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Seorang perempuan yangs edang menatap lurus dengan ekspresi sedih. (Sumber: Pixabay/Pexels)

        Ada luka-luka yang tidak terlihat, tapi terasa sampai ke dalam napas. Luka yang tidak berdarh, tapi cukup membuat kita tak sanggup berkata-kata. Luka karena kehilangan, karena pengkhianatan, karena cinta yang tidak terbalas, atau harapan yang patah di tengah jalan.

Setiap orang pernah terluka. Tapi semua orang berani mengakuinya. Kita terlalu sibuk menampilkan versi terbaik dari diri kita, hingga lupa bahwa kita manusia , artinya juga memberi ruang bagi tangis, kecewa, dan kekosongan.

Kita diajarkan untuk kuat, tapi jarang diberitahu bahwa kekuatan itu sering kali lahir dari kehancuran.

Luka, meskipun menyakitkan, bukan akhir dari segalanya. Luka itu pelajaran, ia adalah guru yang tidak pandai bicara, tapi sangat pandai membentuk.

Ia tidak datang dengan cara yang lembut, tapi meninggalkan bekas yang bisa jadi arah baru dalam hidup kita. Dari luka, kita belajar bertahan, dari sakit kita belajar menyembuhkan.

Terkadang dalam keheningan yang paling dalam, saat kita merasa sendirian dan tak ada lagi yang bisa dipegang, justru disitulah kekuatan kita muncul.

Kita mulai mengenali bagian-bagian diri yang dulu kita abaikan. Kita belajar berdamai dengan kekurangan, dan memaafkan hal-hal yang tak bisa kita ubah.

Mungkin sekarang kamu sedang terluka. Mungkin kamu sedang belajar tersenyum di atas luka yang belum kering.  Tapi percayalah, rasa sakit ini tidak sia-sia. Kamu akan menjadi pribadi yang lebih tangguh, peka, dan lebih dewasa. 

Kamu akan tahu bagaimana rasanya hancur, dan karena itu kamu juga akan tahu bagaimana caranya mengangkat orang lain dari kehancuran.

Jangan buru-buru sembuh biarkan luka itu punya waktu tapi jangan juga tenggelam terlalu lama. Karena di balik luka, selalu ada peluang untuk bertumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun