Mohon tunggu...
Carlos Nemesis
Carlos Nemesis Mohon Tunggu... Insinyur - live curious

Penggiat Tata Kota, tertarik dengan topik permukiman, transportasi dan juga topik kontemporer seperti perkembangan Industry 4.0 terhadap kota. Mahir dalam membuat artikel secara sistematis, padat, namun tetap menggugah. Jika ada yg berminat dibuatkan tulisan silahkan email ke : carlostondok@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pesepeda Bersatu!

21 Juni 2020   14:43 Diperbarui: 24 Juni 2020   16:18 3106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Sudirman, 17 Juni 2020, sumber: dokumentasi pribadi

Sepeda Sebagai Kenikmatan Orang Borjuis dan Perjuangan Kelas Pekerja

Pada tahun 1860 – 1880 sepeda hanya dinikmati oleh sekelompok orang terutama laki-laki, karena sepeda kala itu berbentuk high wheel. Penggunaan sepeda ini lebih ditujukkan untuk merasakan bahaya dan petualangan saja. 

Memasuki tahun 1890-1900 hal itu mulai berubah, sepeda mulai lebih bisa dinikmati oleh semua kalangan dengan bentuk rodanya yang sama dan lebih sejajar.

Namun penggunaannya baru dinikmati oleh kaum borjuis kota untuk bereksplorasi dan menikmati kenyamanan daerah pinggirian pinggiran kota. Barulah pada tahun 1918an sepeda mulai menjadi moda sehari-hari semua warga Belanda, baik menteri, doktor, tukang pos, semua orang menggunakannya untuk bekerja.

Pada tahun 1930an, jumlah pesepeda di Belanda telah mencapai 3 juta pengguna, bahkan di negara tetangganya seperti Jerman jumlah pesepeda telah mencapai 15 juta pengguna.

Amsterdam tahun 1960 | Sumber: theguardian.com
Amsterdam tahun 1960 | Sumber: theguardian.com
Menjelang tahun 1940-1955 (pasca perang dunia ke-2) kehadiran kendaraan yang dipandang sebagai moda transportasi masa depan mulai meminggirkan popularitas sepeda. 

Fenomena menariknya adalah penggunaan sepeda yang dulunya banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat menengah sekarang berganti hanya dinikmati oleh kelas pekerja kota.

Hal ini dikarenakan kelompok menengah itu sudah mampu untuk membeli kendaraan pribadi. Kelompok menengah itu menduduki posisi-posisi penting di parlemen dan mulai melihat sepeda sebagai permasalahan yang perlu dihilangkan.

Jalan raya yang dulunya dinikmati oleh pejalan kaki dan pesepeda secara bersamaan, kini dianggap mengganggu sehingga harus dipinggirkan untuk membuka jalan bagi kendaraan.

Menghilangkan Pesepeda Semenjak dari Rencana

Sentimen anti pesepeda semakin kuat di negara-negara Eropa pada tahun 1950-1975. Pesepeda mulai dicap sebagai orang-orang anarkis dan tidak aman untuk dibiarkan begitu saja di jalanan kota. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun