Mohon tunggu...
Caritza Tasya
Caritza Tasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu komunikasi

communication since '19🖤

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Salah Tempat untuk Mencari Pembelaan

23 Juni 2021   09:08 Diperbarui: 23 Juni 2021   09:50 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi saat ini, banyak memberikan dampak terhadap proses kemajuan dalam bermasyarakat dan bersosial. Salah satu proses perubahannya adalah dimana masyarakat lebih mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan perasaan orang lain, bisa dibilang sikap individualisme sangat lebih mendominasi.  

Di era perkembangan seperti ini, media sosial bisa disebut sebagai dampak besar terhadap masyarakat dunia. dimana masyarakat saat ini lebih suka bercerita dan bahkan mengumbar rahasia pribadi mereka di media sosial, dibandingkan menjaga privasi dan menceritakan kepada orang-orang terdekat saja. Hal seperti ini sempat terjadi dan menjadi trending topik di salah satu media sosial yang bernama Twitter, yang melibatkan public figure dan salah satu netizen di media sosial twitter. 

Bermula dari cuitan netizen di Twitter yang memberi respon tweet salah satu akun, dengan memberikan pertanyaan " kalian pernah di-notice public figure gak? Kalo pernah, sama siapa?" dari sinilah munculah konflik tersebut. Netizen dengan akun bernama @quweenjojo yang merespon pertanyaan dari salah satu akun di twitter tersebut itu mendapat respon yang sangat banyak dari netizen lainnya. @quweenjojo merespon tweet tersebut dengan bercerita pengalaman pernah di lecehkan oleh salah satu public figure di suatu event. 

@quweenjojo bercerita bahwa dia telah dilecehkan dengan tindakkan yang awalnya dianggap sepele, yaitu public figure ini merangkul @quweenjojo untuk keperluan instastory, setelah dirangkul public figure ini malah bertindak lanjut memeluk korban dan memasukkan tangannya kedalam baju seorang wanita ini yang menjadi korban. 

Setelah korban bercerita tentang kronologi yang terjadi, @quweenjojo kembali me-reply tweet nya sendiri yang membahas tentang kronologi kejadian , dia me-reply dengan mengeluarkan segala keluh kesah nya yang ia tahan selama ini. Dia merasa terancam dan terbayang-bayang setiap melihat sosok public figure ini di media sosial manapun.

 Pada saat respon itu sudah ramai di lirik netizen dan banyak yang bertanya -- tanya siapakah public figure tersebut, @quweenjojo merespon dan memberikan cerita tambahan bahwa yang melecehkannya yaitu seorang pembawa acara Gofar Hilman. Mulai banyak akun twitter netizen yang me-mention akun Gofar Hilman agar dapat menindak lanjuti masalah tersebut. 

Tidak menunggu waktu yang lama ternyata pembawa acara Gofar Hilman ini merespon kabar yang sedang ramai diperbincangkan, dengan  melibatkan dirinya ini.  Gofar Hilman membantah atas kasus pelecehan yang dituduhkan kepada dirinya dengan membuat sebuah tweet tanggapan atas kasus ini, dia ingat betul dengan event tahun 2018 di malang yang dianggap atas kasus pelecahan tersebut. Gofar Hilman menjelaskan bahwa saat kejadian tersebut ia didampingi oleh 2 orang ,1 cewek panitia dan 1 cowok asisten Gofar, dua orang tersebut yang mendampingi gofar hingga selesainya acara. 

Saat itu juga Gofar memberikan tweet tambahan bahwa pihaknya siap menempuh jalur hukum untuk masalah ini, karena pihak Gofar merasa telah di fitnah atas kasus ini. Tidak berhenti dari situ saja, ternyata pihak korban atau pemilik akun @quweenjojo ini telah memberikkan peringatan kepada Gofar Hilman tentang kasus ini, yang berisikan sebagai berikut, 'Untuk : 1. Gofar agar menyadari perbuatannya 3 tahun silam dan nggak akan mengulanginya ke siapa pun 2. Mengingatkan Gofar bahwa nggak semua orang mau melakukan apa aja dengan kamu 3. Mengingatkan semua orang untuk berhati-hati dalam mengambil tindakan, walau pun di ruang public'.

Setelah topik ini trending ternyata banyak juga korban yang ingin melaporkan tindakan yang dilakukan publik figure ini. Akhirnya LBH APIK Jakarta dan SAFEnet membuka sebuah posko pengaduan untuk korban yang melapor, setelah posko pengaduan telah dibuka ada 8 laporan masuk tentang kasus pelecehan oleh gofar hilman. 

Tujuan LBH APIK Jakarta dan SAFEnet membuat posko pengaduan ini agar para korban merasa aman, saling menguatkan sesama korban, menyediakan pendampingan hukum, serta konseling psikologi dan keamanan digital jika itu dibutuhkan oleh para korban. 

Walaupun LBH APIK Jakarta dan SAFEnet telah membuka posko pengaduan , korban masih tetap harus menanggung beban kasus ini, beban berupa pembuktian bahwa kekerasan seksual tersebut benar terjadi. Tetapi sangat disayangkan ternyata hal ini sulit dibuktikan, karena biasanya pelaku dianggap tidak bersalah saat korban tidak memiliki bukti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun