Mohon tunggu...
Yeni Kurniatin
Yeni Kurniatin Mohon Tunggu... Administrasi - if love is chemistry so i must be a science freaks

Ordinary creature made from flesh and blood with demon and angel inside. Contact: bioeti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Plastik "Kresek" untuk Campuran Aspal (Sosialisasi Inovasi Balitbang PUPR di "Car free Day" Bandung)

5 Desember 2017   21:48 Diperbarui: 5 Desember 2017   23:34 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Bukan] Kotak daur Ulang Mantan

Kemeriaahan Sosialiasi Inovasi dari BalitbangPUPR di acara Car Free Day
Kemeriaahan Sosialiasi Inovasi dari BalitbangPUPR di acara Car Free Day
Bagi yang belum ngeh (seperti saya, contohnya) Balitbang PUPR itu kependekan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Di Bandung kantornya setahu saya ada di Dago, dari Simpang Dago sedikit keatas. 

Pada kegiatan ini kita diajak mengenal dekat dan mengetahui lebih banyak mengenai inovasi apa saja dari Balitbangpupr yang bisa kita manfaatkan.  Di sana kita berdiskusi seputaran masalah banjir, sampah dan limbah plastik. Sampah dan plastik sering kali dianggap remeh-temeh tapi kalau sudah menyebabkan banjir. Baru kita akan merasa masalah besar.

Kembali ke soal plastik yang menjadi campuran aspal. Risetnya sudah dilakukan sekitar 2007. Cukup lama juga yah..., sudah hampir sepuluh tahun. Sekarang sudah ada tiga jalan yang menggunakan campuran plastik. Pertama, di Bali tepatnya di lingkungan kampus Udayana sejauh 700 M. Kedua, Jalan Nasional di Bekasi dan akan banyak jalan lainnya menyusul yang akan menggunakan plastik pada campuran aspal.

Penggunakan plastik dapat meningkatkan stabilitas jalan sebanyak 40%. Aspal yang dihasilkan akan lebih lengket. Lebih stabil dan ketahanannya lebih baik. Untuk 1 ton aspal dibutuhkan kurang lebih 3,5 Kg plastik kresek. Kebayangkan sebesar apa gunungan plastik sebanyak 3,5 Kg. Pak Tedi -- kasie Layanan Balitbang PUPR menjelaskan posisi plastik pada campuran aspal. Aspal dimodifikasi dengan polimer. Plastik sendiri adalah polimer. Tahapannya kurang lebih seperti ini. Batu, lapis berikutnya agregat, plastik kemudian aspal. Aspal panas akan melelehkan plastik.

Plastik yang digunakan adalah LDPE (Low Density Polyethylene) contohnya plastik kresek. Plastik jenis LDPE mempunyai titik lebur pada suhu sekitar 90 derajat Celsius. Sedangkan plastik berjenis PTFE  dan lain sebagainnya tidak bisa digunakan. Umumnya berteksturnya getas. Contoh jenis PTFE adalah plastik bekas air minum dalam kemasan. Baik itu bekas  kemasan air mineral, kopi, teh, minuman dengan perisa lainnya. Styrorfoam? Is Big No. tidak dapat digunakan.

Jenis-jenis plastik tadi biasanya sekali pakai. Jadi, akan banyak sekali sampah plastik. Banyaknya sampah plastik ini yang melandasi riset dan melahirkan inovasi penggunaan plastik sebagai campuran aspal. Kurang lebih 3,32 juta metric ton limbah plastik di Indonesia. Sebanyak 0,48 -- 1,29 metrik ton dibuang ke laut (sumber Balitbang PUPR).

Penggunaan plastik untuk campuran aspal dapat dijadikan solusi untuk mendukung aksi nasional penanggulangan sampah plastik. Di mana Indonesia berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik sebanyak 70% pada tahun 2025 (bbc.com).

Saat ini sampah kantong kresek untuk campuran aspal dipasok dari Bandung. Bukan berarti Bandung memproduksi sampah plastik terbanyak. Hal ini tidak lain karena di kota lain belum ada pengelolaan sampah. Sehingga Balitbang kesulitan mencari limbah plastik. Padahal sampah plastik banyak yaa..., ternyata sudah keduluan dibuang . Belum sempat dikumpulkan.

 Jika dilihat potensinya sampah plastik bisa membawa manfaat. Mungkin jika para EO bisa bekerja sama dengan Balitbang untuk menyediakan satu box khusus untuk menjaring sampah-sampah kantong plastik di setiap event. Sekalian untuk menyadarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan.  Boleh bersenang-senang tetapi tetap sadar lingkungan.

Dengan adanya penemuan ini bukan berarti kita boleh memproduksi sampah sebanyak-banyaknya. Seperti anjuran Pak Herry Vaza lebih baik mengendalikan sampah. Meminimalisir sampah adalah cara yang efektif. 

Jangan menggantungkan harapan kepada para EO untuk menyediakan boxsampah. Semua harus dari diri sendiri. Meskipun plastik menjadi campuran aspal adalah solusi. Agar sampah plastik terutama kresek tidak berceceran dan menyebabkan musibah. Tetapi hal utama adalah tetap kita harus mengurangi sampah plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun