Mohon tunggu...
Healthy

Beradaptasi untuk Bertahan Sampai Akhir

24 September 2017   03:35 Diperbarui: 24 September 2017   04:53 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ditinjau dari lama usia hidupnya, tumbuhan lebih unggul. Tumbuhan mampu hidup lebih lama daripada hewan pada umumnya, dan bahkan bisa mencapai beratus-ratus sampai beribu-ribu tahun. Bagaimana bisa? Hal ini disebabkan oleh jaringan tumbuhan yang selalu membelah diri, atau biasa disebut juga dengan jaringan meristem. Pembelahan ini menyebabkan lahirnya sel-sel baru untuk menggantikan sel lama yang mungkin sudah rusak atau mati. Hal ini juga menyebabkan ukuran tumbuhan yang selalu bertambah besar dan tinggi walaupun sudah tua.

Jika kita melihat dari jaman dulu sampai sekarang, bentuk tumbuhan umumnya tidak terlalu beragam jika dibandingkan dengan hewan. Itu berarti tumbuhan memang makhluk yang kuat dan tidak perlu merubah bentuknya untuk bertahan hidup. Sedangkan hewan memiliki bentuk yang cenderung beragam, dan dalam kurun waktu yang sama dengan tumbuhan, hewan berubah bentuk dengan cukup cepat. Semua itu dilakukan dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tapi, jika tanpa merubah bentuknya tumbuhan sudah bisa tetap bertahan sampai sekarang, sekuat apa jadinya tumbuhan jika mengalami perubahan bentuk sebagai 'senjata' adaptasi seperti yang dilakukan hewan? Maka dalam sudut ini tumbuhan kembali unggul.

Tapi, bentuk hewan yang beragam, dan jaringan otot pada hewan yang memungkinkan hewan bergerak juga memiliki nilai positif tersendiri.

Jika hewan dan tumbuhan yang hidup di daerah tropis dipindahkan ke kutub, kira-kira siapa yang akan mati terlebih dahulu? Menurut saya yang akan mati dahulu adalah tumbuhan. Apakah kalian ingat saat kalian berolahraga atau banyak bergerak, pasti akan berkeringat, bukan? Keringat adalah respon tubuh untuk mendinginkan suhu tubuh yang naik setelah melakukan kegiatan seperti olahraga. Seperti halnya kita, hewan juga bisa bergerak secara aktif untuk menghangatkan tubuhnya dan mencari makan, sedangkan tumbuhan hanya bergerak secara pasif. Jika kita membayangkan sebuah tanah di kutub, pasti yang muncul di benak kita adalah ladang salju putih yang dingin, bukan? Berbeda dengan tanah, salju tidak mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk bertahan hidup. Terlebih lagi, intensitas cahaya matahari di daerah kutub jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan daerah tropis. Hal ini tentu saja mengganggu proses bertahan hidup tumbuhan terutama dalam proses pencarian dan pembuatan makanan, sehingga tumbuhan akan cepat mati.

Dari berberapa alasan di atas, ada 3 bukti yang mendukung tumbuhan lebih unggul, dan 2 bukti yang mendukung hewan lebih unggul. Maka dari data, riset, dan pembahasan yang sudah saya lakukan, saya percaya bahwa tumbuhanlah yang memiliki kemampuan adaptasi lebih tinggi.

Yang pertama adalah dari segi dinding sel, hanya sel tumbuhan yang memiliki dinding sel. Dinding sel ini menyebabkan sel tumbuhan menjadi 'terbatas' dalam proses adaptasi karena sifat dinding sel yang semi permeable atau bisa dikatakan pilih-pilih. Sedangkan sel hewan yang tidak memiliki dinding sel akan lebih leluasa dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan karena tidak ada pembatas bagi mereka. Tapi, dinding sel ini bagai pisau bermata dua, tumbuhan juga mendapatkan keuntungan tersendiri dengan memiliki dinding sel. Dengan memiliki dinding sel, sel tumbuhan menjadi punya pelindung untuk melindungi organel-organel penting di dalam sel. Sedangkan sel hewan, tidak memiliki dinding sel sebagai alat perlindungan. Sehingga dalam segi ada tidaknya dinding sel, menambah satu poin bagi hewan dan tumbuhan.


Yang kedua adalah jika dilihat dari segi tuanya usia tumbuhan dan hewan. Hewan yang paling tua yang saya temukan berumur 2000 tahun, sedangkan tumbuhan paling tua yang saya temukan berumur 43.600 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hidup tumbuhan lebih panjang daripada hewan, yang berarti tumbuhan lebih adaptif daripada hewan. Hal ini dikarenakan tumbuhan memiliki jaringan meristem yang sel-selnya selalu aktif dalam pembelahan. Pembelahan yang terus menerus tersebut menyebabkan lahirnya sel-sel muda yang kemudian akan menggantikan sel-sel yang sudah tua atau rusak. Sehingga dalam segi usia, tumbuhan mendapat satu poin.

Yang ketiga adalah jika dilihat dari segi bentuknya dari jaman dulu sampai jaman sekarang. Tumbuhan purba memiliki bentuk yang relatif sama dengan tumbuhan jaman sekarang, sedangkan hewan kebanyakan memiliki keberagaman bentuk karena hasil adaptasi dengan lingkungan. Itu berarti tumbuhan sudah cukup kuat untuk beradaptasi tanpa harus dengan merubah bentuknya. Sehingga dalam hal ini, tumbuhan kembali unggul dengan 3 poin

Yang keempat adalah jika dilihat dari segi pengandaian. Pengandaian yang saya gunakan adalah apa yang akan terjadi jika hewan dan tumbuhan tropis dipindah ke kutub. Menurut saya, yang akan lebih dahulu mati adalah tumbuhan. Tentu saja dalam keadaan ini suhu yang rendah tak terhindarkan. Tapi hewan masih bisa menghangatkan tubuhnya dengan bergerak secara aktif. Hewan juga bisa bergerak untuk mencari makanannya. Sedangkan tumbuhan hanya bisa diam ditempat. Salju tidak mengandung zat-zat hara yang terkandung dalam tanah, intensitas cahaya matahari di kutub juga tidak sekuat di daerah tropis. Sehingga tumbuhan akan lebih cepat mati daripada hewan. Dalam hal ini, hewan mendapat total perolehan 2 poin.

Sekali lagi saya simpulkan bahwa tumbuhanlah yang lebih adaptif daripada hewan. Demikian pendapat saya mengenai adaptasi tumbuhan dan hewan. Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penggunaan atau penulisan kata. Cukup sekian dari saya, dan selamat berjumpa kembali di tulisan saya berikutnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun