Mohon tunggu...
care to grow
care to grow Mohon Tunggu... Trainer dan hipnoterapis

Seorang introvert ekstrovert yang suka mendampingi perkembangan diri pemuda dan dewasa muda dalam menghadapi realita kehidupan yang seringkali berbanding terbalik dengan harapan. Seorang penyintas mental health yang concern akan pengembangan diri beserta life traps yang menyertai.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Emosi Itu Data, Bukan Dosa

16 Mei 2025   22:50 Diperbarui: 16 Mei 2025   22:40 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku Emosi Bukan Musuh, B3lajar Merasa Tanpa Tenggelam https://lynk.id/beatrest

"Aku terlalu emosian, maaf ya."

Pernah dengar kalimat itu? Atau mungkin kamu sendiri yang sering mengatakannya.

Di masyarakat kita, emosi sering dianggap sebagai kesalahan. Kita dibesarkan untuk percaya bahwa semakin sedikit kamu menunjukkan perasaan, semakin dewasa kamu. Padahal, dewasa itu bukan tentang menekan emosi---tapi tentang tahu cara memahaminya.

Bayangkan kamu sedang nyetir, dan tiba-tiba dashboard mobilmu menyala: "Check Engine."

Apa yang kamu lakukan?

A. Panik, lalu kamu matikan lampu indikator pakai lakban.

B. Pura-pura nggak lihat dan terus jalan.

C. Berhenti sebentar, cek kondisi mobil, dan cari tahu apa yang salah.

Sayangnya, kebanyakan dari kita memperlakukan emosi seperti opsi A atau B. Kita menekan, mengabaikan, atau malah merasa bersalah karena merasakan sesuatu. Padahal, emosi seperti dashboard mobil: mereka tidak ada untuk menghancurkan kita, tapi untuk memberitahu kita ada sesuatu yang perlu diperhatikan

Marah bisa jadi tanda bahwa batasmu dilanggar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun