Rusak karena masa pakai yang sudah waktunya diganti, bisa dimaklumi oleh pemilik kendaraan sepeda motor. Tapi, kalau rusak bagian komponen motor karena kebiasaan sepele, jarang menjadi perhatian.
Pemilik motor biasanya lebih mudah memperhatikan pengantian komponen yang bersifat rutin dari pada orderdil jangka waktu panjang.
Segala sesuatu yang dibuat memang punya jangka waktunya. Seperti sparpart motor yang saling berhubungan, punya masa pakai dalam penggunaannya.
Komponen kendaraan motor yang punya masa pakai waktu yang lama, seperti piston. Memang jarang menguras kantong karena letaknya di dalam ruang mesin, sehingga relatif punya daya tahan lama.
Kebiasaan sepele yang dapat menyebabkan usia pakai piston menjadi lebih cepat rusak. Banyak terjadi karena kebiasaan yang dianggap tidak masalah ke bagian komponen.
1. Oli Kualitas Rendah
Penggunaan oli berkualitas rendah atau tidak sesuai standar yang di syaratkan oleh teknisi resmi. Padahal, menggunakan oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi motor karena alasan tertentu, dapat menyebabkan piston mudah bergesek dengan dindingnya.
2. BBM Oktan Rendah
BBM oktan rendah sering dipilih sebagian besar pemilik motor karena alasan lebih murah. Jika kita menghitung kemampuan tangki motor diisi penuh BBM, kucuran BBM ke dalam tangki juga tidak terlalu besar.
Bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi atau untuk kelas oktan tinggi yang masuk ke dalam tangki motor, membawa beberapa manfaat yang sering tidak kita ketahui.
Ketika kita mengisi motor dengan BBM oktan rendah, bensin tersebut meninggalkan residu hingga kerak di bagian kepala piston.
Untuk jangka pendek, sisa-sisa penggunaan BBM oktan rendah tersebut akan membuat motor terasa berat tarikannya. Biasanya, orang sering mengatakan, tidak ada tenaga di awal start.
3. Asal Menggunakan Piston
Benturan piston dengan klep adalah kerjadian yang sangat jarang, bahkan tidak banyak terjadi pada motor. Namun, hal itu bukan berarti tidak pernah terjadi !
