Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Berani Berkata "Tidak" pada Senior, Solusi Toxic Positivity Trap

4 Agustus 2021   13:43 Diperbarui: 5 Agustus 2021   20:41 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berani katakan

Mungkin bagi sebagian junior yang merasa takut akan langsung melaksanakannya tanpa tedeng aling-aling. Manut tanpa nuntut apapun.

Saking takutnya, sampai-sampai tugas pokok sendiri ditinggalkan demi memenuhi keinginan senior yang tidak peduli pada beban tugas junior nya.

Lalu bagaimana menyikapi ambisi senior seperti itu?

Langkah pertama dan terpenting yaitu memahami situasi dan kondisi diri saat itu. Apakah kita dalam keadaan free atau keteteran dengan beban tugas sendiri.

Sehingga ada dua kemungkinan pilihan sikap yang dapat dipertimbangkan untuk merespons keinginan senior tadi agar adanya win-win solution.

Sikap pertama adalah menerima keinginan senior untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dia oleh kita (baca: junior).

Sikap ini tentu sangat menyenangkan senior apalagi jika senior yang malas bekerja, tidak bisa bekerja, dengan sejuta alasan.

Sebab di jaman sekarang banyak senior yang beralasan gagap teknologi sehingga menjadi hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan nya.

Apalagi jika senior di kantor itu tergolong generasi x atau kelahiran 80-an kebawah. Seperti di lingkungan kantor pemerintah banyak PNS yang sudah berusia mature sedang beban kerja tidak memperhatikan faktor usia.

Begitu pula di sekolah-sekolah banyak guru-guru senior yang lebih sering mengelak pekerjaan dan melimpahkan ke guru muda dengan alasan tidak bisa teknologi.

Maka bila sikap junior menerima berarti tidak ada masalah. Namun konsekuensi nya adalah pekerjaan menjadi bertambah (double job). Sementara pendapatan tidak bertambah.

Boleh jadi, hitung-hitung membantu senior dan mengumpulkan amal untuk akhirat dengan menolong orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun