Pendemi covid 19 telah mengubah banyak hal dalam perekonomian domestik bahkan internasional.
Geliat UMKM saat ini lebih besar terarahkan kepada sektor digitalisasi.
E-commerce menjadi wadah yang sangat penting untuk tetap kompetitif dan menuju pemulihan ekonomi.
Sekarang semuanya serba online. Mulai dari bisnis jasa pendidikan hingga belanja sehari hari. Semua bertransaksi via online.
Menurut sebuah informasi yang dipublikasikan baru baru ini, di Indonesia sebanyak 37 persen konsumen digital telah menggunakan layanan baru saat pendemi.
Berdasarkan data tersebut berarti telah terjadi perubahan atau perpindahan kebiasaan konsumen untuk berbelanja secara digital.
Nah pertanyaannya bagaimana UMKM yang belum go digital? Seperti penjual baso kaki lima, penjual gorengan, angkringan, dll di tengah kebijakan ekonomi yang tidak jelas dan penuh ketidakpastian. (*)