Hantaman ekonomi nasional terus menerus terjadi. Tantangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun semakin berat.
Hanya ada dua pilihan, tetap bertahan dengan menderita kerugian atau menutup usaha menunggu pendemi berlalu. Tapi sampai kapan?
Singkatnya, suka tidak suka itulah pilihan yang tersedia. Pahit ya?
Pada fase awal munculnya pandemi di Indonesia, dampak ekonomi terhadap aktivitas UMKM belum begitu terasa.
Meskipun penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia atau fluktuasi perekonomian nasional telah berlangsung sebelum virus Corona menyerang.
Namun semakin meningkatnya penyebaran penularan covid telah menghasilkan kedaruratan ekonomi pula.
Sehingga perlahan lahan tapi pasti, perjalanan UMKM kini semakin tertatih-tatih. Bahkan tidak sedikit yang sudah bertumbangan.
Memang sejauh ini belum ada data yang akurat berapa banyak UMKM di tanah air yang terpaksa gulung tikar dan colaps karena covid.
Mungkin ini perlu segera dibuat kajian dan pemetaan secara empiris.
Jeritan rakyat kecil yang mengoperasikan usaha-usaha warung makan, pedagang kaki lima, home industry, penjual keliling, dan masih banyak lagi sudah sampai suara merdeka ke istana.