Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lanjutkan #dirumahaja Minim Sembako

2 April 2020   14:20 Diperbarui: 2 April 2020   14:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi (pexels.com)

Ntah kapan badai corona akan berlalu. Tidak ada tahu persis. Namun sampai hari ini pihak berwenang masih meminta masyarakat untuk tetap di rumah. Slogan #dirumahaja masih terus disuarakan.

Bahkan bukan hanya diminta tetap bertahan di rumah, malah di beberapa daerah sudah pula memberlakukan jam malam. Kebijakan tersebut semakin membuat ruang gerak warga jadi sangat terbatas. Hingga bekerja pun atau mencari rezeki sulit.

Akibatnya, kebijakan pihak berwenang tersebut kini mulai memberi dampak secara serius terhadap ekonomi keluarga. Mereka sudah dipusingkan dengan masalah kekurangan pangan dan biaya hidup lainnya.

Dampak buruk ekonomi akibat kebijakan pembatasan keluar rumah, atau pembatasan sosial berskala besar adalah masyarakat menjadi sulit mencari nafkah sedangkan kebutuhan makanan harus terpenuhi. Apalagi tergolong masyarakat miskin dan buruh.

Mestinya pemerintah sebelum memutuskan kebijakan karantina di rumah, disiapkan lebih dahulu segala kebutuhan sehari-hari masyarakat terutama bahan makanan dan sembilan bahan pokok.

Selain ketersediaan (stok) juga barang tersebut dapat diakses oleh masyarakat. Jangan seperti selama ini digambarkan bahwa beras banyak di gudang-gudang milik Bulog. Tapi kenyataannya di pasar sulit diperoleh.

Kenapa sulit diperoleh? Karena pasar juga tutup. Kalaupun ada harganya berkali lipat. Jika ditanya ke dinas terkait, mereka jawab itulah mekanisme pasar.

Namun begitu ada juga pemerintah tingkat desa yang tanggap dengan situasi ini. Aparatur desa tersebut membuat kebijakan pembagian sembako gratis kepada warga yang terdampak corona dan mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Misalnya apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Meucat Pangwa Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, yang membagikan paket sembako secara percuma bagi warga setempat guna tetap tinggal di rumah selama pandemik ini.

Keuchik Desa Meucat, Zikrillah S.Pd mengatakan, agar masyarakat tetap tinggal di rumah di masa wabah virus Covid-19 ini, perangkat desa memutuskan dalam rapat untuk membagikan sembako kepada seluruh warganya.

"Berdasarkan rapat yang dihadiri seluruh perangkat desa, tuha peut desa, serta tokoh masyarakat, maka kami memutuskan untuk membagi paket sembako berupa minyak goreng, kacang hijau, mie instan, telur, dan gula pasir kepada warga Desa Meucat hari ini ," kata Zikrillah, dikutip atjehwatch.com, Kamis (02/04/2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun