Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Politik

Chusnul Mariyah: Mbo Sekali-kali, Ada Suara Prabowo yang Digelembungkan

25 April 2019   08:25 Diperbarui: 25 April 2019   08:35 1742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Komisioner KPU Chusnul Mariyah memberikan pendapat soal kesalahan data entry di Situng KPU. (Repro TV One) | wartakota.tribunnews.com

Kencangnya angin tidak beres dan dugaan telah terjadi kecurangan Pemilu 2019 yang didesain secara terstruktur, sistematis, dan masif oleh tangan-tangan penjahat demokrasi kian mendeligitimasi hasil pemilu yang saat ini sedang diinput oleh KPU ke Situng KPU.

Hasil pemilu yang diperoleh dari tata cara pelaksanaan pemilu yang bertabur kecurangan telah menempatkan paslon 01 sebagai jawaranya. Bahkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf telah diikrarkan sebelum pemilu berlangsung.

Paduan suara bagi kemenangan Jokowi telah ditata sedemikian rupa agar menghasilkan sebuah nyanyian dengan harmoni yang sama. Para pemain orkestra politik 01 memainkan tugas masing-masing untuk menyajikan sebuah dendang "Jokowi Dua Periode, Jokowi Presiden Rakyat."

Namun kemenangan bayangan yang diperoleh Jokowi pada pemilu 2019 disinyalir banyak kecurangan (cek fakta dan berita). Pihak BPN Prabowo-Sandi mencatat terdapat ribuan kejanggalan, pelanggaran, dan praktik curang pada pilpres dan pileg yang terjadi secara merata dilakukan oleh para pembajak demokrasi.

Bukan hanya pihak 02 dan BPN, publik juga semakin merasakan dan melihat jika pemilu kali ini benar-benar banyak kejanggalan. Sehingga publik sudah sampai pada pemahaman yang sama "Kalau benar Jokowi menang seperti dikatakan oleh lembaga survei, mengapa harus melakukan kecurangan?,"

Menurut Herbuseno Arief pilpres kali ini, sudah cacat sejak awal. Cacat bawaan yang direncanakan secara cerdik, namun culas. Kecurangan sudah terjadi sejak mulai dari perencanaan, sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan, dan setelah selesai pelaksanaan.

Pembuktian cacat bawaan tersebut kini mulai terbuka satu persatu, secara perlahan-lahan kasus per kasus keanehan pilpres dan pileg bermunculan mulai dari DPT sampai input data ke Situng KPU RI.

Pasca pencoblosan. Modus juga sangat beragam. Mulai dari perusakan dan pembakaran kertas suara, adanya penggelembungan suara di tingkat PPK, mengganti hasil perolehan suara di C1, dan yang paling banyak adalah kesalahan input data di KPU pusat.

Kesalahan entri data oleh petugas IT KPU kok seperti berpola dan sering terjadi pada kesalahan yang sama. Setelah minta maaf lalu besoknya terjadi salah input lagi dan begitu seterusnya. Namun yang anehnya setiap terjadi kesalahan entri data justru menguntungkan paslon 01.

Sehingga mantan komisioner KPU Chusnul Mariyah, sebut kepercayaan masyarakat ke KPU rendah semenjak KPU salah input data hasil penghitungan suara di Pemilu 2019. Kemudian dia pun berseloroh "ya Mbo, sekali-kali ada suara Prabowo yang digelembungkan", menyentil juniornya di KPU. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun