Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PHBI Kemukiman Peudaya Berhasil Kumpulkan Rp108 Juta Dana Santunan dan Pendidikan Anak Yatim

19 Juni 2018   08:17 Diperbarui: 19 Juni 2018   09:41 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi foto bersama Panitia PHBI Kemukiman Peudaya Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh dengan seluruh anak yatim dalam wilayah Kemukiman tersebut usai penyerahan dana santunan dan pendidikan di Mesjid Jami' setempat, Sabtu (9/6). (Foto: Maulana Marwan, ST)

Maulana Marwan menambahkan sumbangan donatur dihimpun dengan dua cara, pertama dengan cara langsung. Dimana kepada calon donatur yang notabene juga warga Peudaya diberikan surat permohonan atau semacam proposal tentang program penyantunan anak yatim, lalu kepada mereka diberikan kesempatan untuk menyumbang seberapa kemampuan (tidak ditentukan) yang ada. 

Surat tersebut biasanya diantar secara langsung oleh petugas yang sudah ditunjuk oleh Panitia atau Pengurus PHBI kepada calon penyumbang. Setelah pemberitahuan tersebut disampaikan, oleh petugas kemudian membuat janji kapan bisa kembali untuk menjemput sumbangan tersebut. Lalu sampai pada hari yang disepakati, petugas pun mendatangi calon penyumbang (donatur). 

Dengan cara ini, Maulana Marwan melihat sangat efektif dalam memobilisasi semangat menyumbang para donatur. Ada kemudahan yang kita berikan, inilah yang disebut sebagai sinergitas. Pola kerja keummatan memang harus mengandalkan konsep tolong menolong. Begitu pandangan Ketua Bidang Kepemudaan PHBI Peudaya, Maulana Marwan, ST. 

Berdasarkan penelusuran kami, apa yang disampaikan oleh panitia PHBI Peudaya benar adanya. Bahkan daftar nama donatur yang disampaikan tersebut tercatat bertempat tinggal dipelbagai kab/kota di seluruh Aceh hingga ke luar Provinsi Aceh. Diantaranya dari Banda Aceh, Aceh Besar, Meulaboh, Kota Langsa, Kuala Simpang hingga masyarakat Peudaya yang berdomisili di Jakarta dan pulau Jawa juga ikut memberikan donasinya. 

Bagi mereka yang berada diluar daerah, dana bantuan bisa diberikan melalui rekening bank yang ditunjuk. Itulah cara kedua yang dimaksudkan oleh Maulana Marwan. Dengan fasilitas perbankan, para donatur tidak perlu repot-repot mengirimkan sedeqah atau infak mereka. 

Sebagai pengelola dana publik (masyarakat), Panitia PBHI Peudaya juga selalu menyampaikan laporan keuangan pertanggungjawaban kepada para donatur secara berkala/periodik. Biasanya laporan tersebut dapat diakses oleh siapapun yang berkepentingan atau ingin mengetahui informasi penggunaan anggaran secara lebih detil. 

Transparansi inilah yang selama ini dipegang secara konsisten oleh PHBI Peudaya, sehingga tingkat kepercayaan para donatur selalu dapat dijaga dengan baik. Tidak mungkin tanpa kepercayaan masyarakat program santunan anak yatim ini bisa berjalan sejak tahun 1978.

Lebih lanjut Maulana Marwan, ST menuturkan, strategi pembagian dana santunan dan pendidikan anak yatim ini masih mempertahankan pola yang sudah ada, pihaknya tidak mengubah format yang telah terbentuk sejak dulu dari para senior. Dimana untuk dana pendidikan dibagikan sebanyak empat kali dalam setahun sedangkan santunan lebaran diberikan pada pertengahan ramadan. 

Anak yatim Kemukiman Peudaya bersuka cita setelah menerima dana santunan hari raya yang dibagikan oleh PHBI Kemukiman Peudaya dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial masyarakat (Foto: Maulana Marwan, ST)
Anak yatim Kemukiman Peudaya bersuka cita setelah menerima dana santunan hari raya yang dibagikan oleh PHBI Kemukiman Peudaya dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial masyarakat (Foto: Maulana Marwan, ST)
Buka Puasa Bersama

Setelah acara penyerahan santunan berlangsung, panitia PHBI Peudaya telah merencanakan sekaligus mengundang seluruh keluarga anak yatim calon penerima santunan dan berbaur dengan masyarakat serta unsur Muspika Kecamatan Padang Tiji untuk menikmati buka puasa bersama yang digelar dihalaman Mesjid Jami' Kemukiman Peudaya. 

Turut dihadiri pula dari unsur Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Pidie beserta tokoh-tokoh Kecamatan Padang Tiji untuk menyaksikan kegiatan penyerahan santunan dan makan bersama ini. Suasana tersebut semakin mempererat hubungan silaturrahim antar masyarakat dan pejabat daerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun