Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Buah Kesabaran Milwaukee Bucks

9 November 2022   19:51 Diperbarui: 13 November 2022   12:31 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa mengesampingkan peran Marc Lasry dan Wes Eden (juga pemilik Aston Villa) yang mengakuisisi Bucks pada tahun 2014,  lewat tangan dingin Jason Kidd, yang melihat potensi Giannis sebagai playmaker, Bucks diantarkan Kidd ke putaran pertama babak playoff berbekal pemain seperti Greg Monroe, Jabari Parker (draft urutan nomor 2 tahun 2014), dan para penembak jitu seperti Khris Middleton, Malcolm Brogdon (rookie terbaik 2016), dan Jason Terry dua kali ke babak playoff.

Sayang tanpa petarung raksasa di bawah jaring, potensi Bucks tidak terlalu kentara. Potensi inilah yang dimaksimalkan oleh pelatih baru mereka Milke Budenholzer yang rela melepas jabatan sebagai pelatih sekaligus president of basketball operation Atlanta Hawks demi melatih Bucks.

Berbekal formasi four out one in, di musim pertamanya, Budenholzer langsung mengantarkan Millwaukee Bucks ke final wilayah timur, hanya dengan satu perubahan kecil di tempat utama yaitu dengan melepas Parker yang kurang jago bertahan dan rentan cedera serta mendatangkan Brook Lopez dari Los Angeles Lakers.

Dengan memainkan Lopez, Giannis praktis dikelilingi empat penembak jitu bukan hanya di posisi starter tapi di bangku cadangan karena mereka juga diperkuat Pat Cunnoughton, Nikola Mirotic, dan George Hill di bangku cadangan. Dengan mendatangkan banyak penembak jitu, praktis potensi bukan hanya potensi Giannis sebagai playmaker bisa makin maksimal, sekaligus menutupi kelemahan Giannis yang dikenal kurang jago menembak.

Di final wilayah kala itu, Bucks meski mengakui kekalahan dari Toronto Raptors yang kelak menjadi juara berbekal pemain berpengalaman seperti Kawhi.

Berbekal komposisi pemain yang cukup dalam, Bucks diunggulkan mampu berbuat banyak di musim-(musim berikutnya). Sayang di babak playoff NBA musim tersebut mereka dikalahkan Miami Heat yang berhasil mengunci pergerakan Giannis yang memang tidak terlalu fit.


Terlebih peran Bledsoe kurang terlalu maksimal lantaran akurasi meski dikenal sebagai pemain yang produktif, akurasi tembakan tiga angkanya dikenal tidak bagus.

Untuk itulah pada musim berikutnya, Bucks mendatangkan defender sekaligus pemain produktif berpengalaman seperti Jrue Holiday dan defender merangkap penembak jitu PJ Tucker saat kompetisi tengah berjalan.

Dengan kedatangan defender dan penembak jitu berpengalaman, sumber raihan angka Bucks bisa dibagi rata. Bukan hanya dari Giannis dan Middleton tetapi juga dari Holiday.

Di babak playoff musim tersebut Bucks bisa melakukan revans atas Heat dengan skor 4-0, sekali lagi dengan melakukan perubahan kecil dibanding tahun sebelumnya, yaitu dengan lebih banyak memainkan Lopez di bawah jaring demi memudahkan tugas Giannis memungut rebound andai kata tembakan tiga angka pemain lawan tidak masuk.

Bucks pantas menjadi juara lantaran permainan mereka yang rapi dan komposisi pemain yang melimpah. Meski tidak diperkuat Donte Divincenzo yang cedera, Bucks tinggal menggeser holiday sebagai point guard, dan menyisipkan Tucker untuk mengokohkan pertahanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun