Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Wilayah NBA: Defense adalah Kunci

29 Mei 2022   20:43 Diperbarui: 1 Juni 2022   12:38 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Smart dilanggar Adebayo sewaktu Adebayo jadi Screener Butler (dok NBA)

Keunggulan Warriors makin melebar di pertengahan quarter kedua menjadi 51-38 lantaran Bjelica mampu mencegah penetrasi Doncic dan memulai serangan balik di mana begitu tembakan Doncic luput dan dioperkan ke Curry, beberapa saat kemudian Bjelica sudah berada di depan mencocor bola hasil umpan dari Curry.

Sewaktu masih dilatih Luke Walton (mantan asisten Warriors) di Sacramento Kings, Bjelica sebenarnya juga dimainkan dengan cara yang sama oleh Walton. Hanya saja, efektivitasnya tidak sebagus di Warriors  lantaran Kings tidak memiliki pemain yang memiliki kemampuan menarik perhatian pemain lawan sebagus Curry (biasanya disebut gravitasi klo di sepak bola dan NBA).

Warriors makin menjauh begitu serangan yang dibangun Spencer Dinwiddle di bawah jaring langsung dikepung empat pemain Warriors sekaligus dan dengan mudah dicomot Steph Curry.

Seperti kita tahu, begitu bola sudah di tangan Curry, keunggulan tim Warriors kemungkinan besar melebar meski bukan Curry yang mencetak angka. Kali ini, Moses Moody, pemain muda berusia 19 tahun, yang mencetak tembakan tiga angka dari pojok kanan pertahanan lawan begitu menerima umpan dari Curry dan keunggulan menjadi 56-38.

Dengan keunggulan kurang lebih 15 poin, alih-alih berusaha diimbangi, para defender Mavericks justru beberapa kali dua langkah di belakang pemain Warriors yang mencoba menyerang langsung di bawah jaring.

Di sisi lain, meski penetrasi pemain Mavericks menghasilkan angka, angka yang dihasilkan tidak selamanya mudah.

Mavericks sendiri berhasil menipiskan angka 52-69 di akhir quarter kedua lewat umpan penetrasi Doncic kepada Dinwiddie yang berdiri anggun di pojok.

Praktis dengan keunggulan 18 poin, tim tamu yang sudah ketinggalan 3-1 dalam format best of seven makin kesulitan mencetak angka dan membalik ketertinggalan.

Hooper Highlight 

Berbeda dengan Warriors yang relatif lebih mudah melaju ke final NBA musim ini, pertandingan antara Miami Heat dan Boston Celtics tidak diduga bakal seseru ini, Ketika sudah unggul 3-2 dan tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi di kandang sendri untuk bisa lolos ke final, tim tuan rumah justru kewalahan menghadapi Miami Heat, yang bahkan sudah dihina dina oleh fans-nya sendiri di fansite khusus Miami Heat. Bukan hanya dianggap sudah habis, Heat yang tampil meyakinkan di babak reguler dianggap tim dibangun dengan cara yang salah.

Mereka dibangun dengan skema dan tipe pemain yang salah. Berbeda dengan Boston Celtics yang skemanya sudah jelas dari awal, di mana starternya rata-rata kekar, jago tembak, dan rata-rata bertinggi 203 cm, kecuali Marcus Smart.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun