Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Apa Sih Draft NBA Itu?

19 September 2021   17:49 Diperbarui: 28 September 2021   09:41 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat kocokan arisan eh lotere untuk menentukan nomor urut tiap tim dalam draft NBA (franchisesports.co.uk)

Draft NBA merupakan kesempatan tiap tim untuk mendapatkan dua rookie yang secara resmi akan memulai debut pada musim baru, selama draft tersebut tidak dikirimkan ke tim lain, biasanya sebagai mahar untuk mendapatkan pemain yang lebih matang.

Draft NBA dipilih berdasarkan nomor urut yang ditentukan lewat drawing. Tim dengan jumlah kekalahan terbanyak berpeluang lebih besar untuk memilih di urutan-urutan awal. Disebut berpeluang karena bisa saja tim dengan jumlah kekalahan terbanyak keempat yang justru mendapat kesempatan memilih paling awal sedang tim dengan jumlah kekalahan terbanyak mendapat kesempatan memilih di urutan kedua atau ketiga.

Nomor urut pada putaran pertama amat menentukan nomor urut pada putaran berikutnya lantaran nomor urut putaran berikutnya lantaran nomor urut sebuah tim pada putaran kedua berselisih 30 nomor dari urutan pertama. Sebuah tim akan memilih pemain pada urutan ke-41 jika pada putaran pertama berkesempatan memilih pada urutan ke-11

Sistem drawing tersebut sengaja dikembangkan agar tim yang nyaris tidak berpeluang lolos ke babak playoff tidak berlomba-lomba sengaja mengalah untuk memperbesar peluang memilih draft di urutan-urutan awal, meskipun dalam praktiknya, tim akan cenderung mengalah jelang akhir kompetisi apabila selisih jumlah kekalahan dengan tim peringkat sepuluh sudah terlalu besar, misal berselisih delapan kekalahan, meski pertandingan babak reguler masih tersisa sekitar dua puluh lima pertandingan misalnya.

Saya sebut peringkat sepuluh karena peringkat tersebut adalah batas aman sebuah tim berebut posisi delapan besar dalam turnamen play in.

Berdasarkan sistem drawing seperti, tim papan bawah musim lalu berpeluang mendapatkan rookie yang dinilai pihak pemandu bakat memiliki skill yang relatif lebih lengkap (dibanding rookie dengan nomor urut di bawahnya) yang sesuai dengan kebutuhan tim masa kini.

Kebetulan dalam tiga atau empat tahun belakangan, rookie yang amat dicari di NBA adalah rookie dengan tinggi badan minimal 193 cm (yang masih bisa bertambah tinggi seiring usia) yang bukan cuma mampu melakukan setidaknya enam tembakan tiga angka per pertandingan dengan akurasi di atas 36%, tapi juga punya visi dan dribel prima yang amat membantu menyelesaikan serangan di bawah jaring lewat penetrasi yang prima.

Draft yang dinilai memenuhi syarat tersebut adalah draft tahun 2018 dan 2019, karena pada draft tahun tersebutlah, terdapat setidaknya lima belas sampai dua puluh pemain yang terpilih dalam draft yang punya skill minimal serupa, dengan postur dan tampilan fisik yang relatif sudah jadi.

Tidak seperti draft tahun sebelum dan sesudahnya, draft angkatan atau kelas 2019 dan 2020, tidak memiliki kekurangan yang mendasar, mengingat cara menembak dan finishing mereka relatif sudah bagus. Kalaupun ada yang masih kurang, perbaikannya tidak terlalu ekstrim, misal dengan menambah kekuatan fisik atau melatih koordinasi langkah kaki agar tidak mudah roboh ketika dilewati pemain lawan.

Tiap tahun ada lebih dari 60 pemain yang bisa dipilih tim NBA untuk dalam draft NBA dalam dua putaran. Tiga puluh pemain dipilih di putaran pertama sedangkan sisanya di putaran kedua.

Tiap tim biasanya mengadakan audisi pada lebih dari lima pemain lewat uji skill, termasuk menembak, berlari, dan menjaga pemain lawan satu lawan satu, bukan hanya untuk memilih pemain yang diinginkan atau dibutuhkan, tapi juga untuk memberikan opsi bagi tim perekrut andai kata pemain yang jadi incaran sudah dipilih tim lain lebih dulu.

Calon rookie yang tidak terpilih bisa dipilih tim-tim NBA, terutama oleh tim yang melihat bakat terpendam pemain yang bersangkutan atau oleh tim yang sama sekali tidak memiliki draft NBA karena dua draft milik mereka sudah diserahkan ke tim lain.

Untuk mencegah tiap tim memberikan semua draft mereka pada tim lain, setiap tim NBA dilarang memberikan atau menukaran draft putaran pertama mereka ke tim lain dengan tahun yang berurutan. Artinya apabila sebuah tim sudah menyerahkan draft putaran pertama tahun 2022 ke tim lain, tim yang bersangkutan wajib menyimpan draft tahun 2023 milik mereka sendiri, meski tim yang bersangkutan sama sekali tidak dilarang mengirimkan pemain yang sudah dipilih pada draft tahun 2023 ke tim lain.

Meskipun terkesan tidak menarik karena kurang menghargai proses, keputusan sebuah tim menukarkan pemain mudanya dengan pemain yang lebiih matang terbilang masuk akal, terutama bagi tim-tim yang mengejar prestasi maksimal, tanpa harus menunggu rookie yang mereka pilih benar-benar matang.

Lagi pula, kalaupun benar-benar bisa matang, apakah rookie tersebut bisa mengembangkan potensi semaksimal Lebron James atau Giannis Antetoukounmpo, yang di masa jayanya nyaris tidak bisa dihentikan mayoritas pemain NBA.

Bukan kebetulan jika dalam tiga atau empat musim belakangan, seorang bintang NBA yang sudah teruji skill dan kemampuan mengangkat prestasi tim dihargai tiga sampai lima draft urutan pertama.

Draft sendiri memang alat tukar yang fleksibel. Bukan cuma bisa ditukar atau diserahkan ke tim lain, bukan cuma sekedar untuk mendapat pemain yang lebih matang, tapi juga draft tambahan (pada umumnya draft urutan putaran kedua), apabila tim dengan draft bernomor urut yang lebih tinggi ingin menukarkan draft tersebut dengan draft lain bernomor urut yang lebih rendah, entah drat dengan tahun yang sama atau tahun-tahun ke depan.

Ketika draft tersebut sudah diberikan atau ditukar dengan tim lain, tim pemilik draft punya hak penuh atas draft tersebut. Apakah akan mereka pakai untuk memilih rookie yang diinginkan atau mengirimkan ke tim lain untuk mendapatkan draft baru, dengan nomor urut dan tahun yang berbeda, atau untuk mendapatkan pemain yang dibutuhkan dari tim yang bersangkutan.

Yang jelas draft milik tim lain bisa jadi menguntungkan atau merugikan bagi pemilik sah draft tersebut karena nomor urut draft tersebut mau tidak mau ditentukan dari prestasi tim yang memberikan draft tersebut. Apabila tim tersebut berada di papan bawah, kesempatan mendapat rookie bagus tentu saja lebih besar dan sebaliknya.

Tim yang paling apes adalah tim yang sudah menyerahkan lebih dari dua draft miliknya sendiri lebih dari empat musim, tapi prestasinya tidak kunjung bagus dan/atau total gaji pemainnya sudah di atas batas yang ditentukan.

Tim seperti itu tidak bisa bergerak bebas dalam bursa free agent apalagi trade atau tukar-menukar pemain karena general manager dari tiga puluh tim NBA pasti sepakat bahwa mereka jelas tidak mau membuat prestasi tim lain lebih baik dari mereka, tanpa kompensasi apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun