Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Final NBA 2020, Sejarah Baru Tercipta

29 September 2020   10:55 Diperbarui: 30 September 2020   16:38 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Caruso menjadi idola memang bukan tanpa sebab. Meski akurasi tembakan tiga angkanya tidak terlalu bagus, ia bisa melakukan apa pun. Menutup ruang gerak, menyerobot umpan pemain lawan, bahkan pasang badan ketika pemain lawan berusaha menusuk ke pertahanan Lakers.

Video tentang pentingnya Alex Caruso dalam skema Lakers Channel:MJ2KALLDAY

Tidak heran Caruso membawa energi dan kegembiraan tersendiri bukan hanya bagi sesama pemain tetapi juga penonton. Tiap kali tembakan tiga angkanya masuk, semangat pemain dan penonton serasa berlipat. Bukan hanya itu, Lakers bisa dikatakan hampir selalu menang musim ini, tiap kali Caruso berhasil melakukan slam dunk.

realgm.com
realgm.com
Kalau Lakers punya Caruso, Heat punya Tyler Herro yang sempat mencetak 37 angka dengan berbagai cara: tembakan tiga angka, lay up, bahkan tembakan dari sudut sulit pun ia bisa.

Sayang pada pertandingan selanjutnya permainannya justru sedikit terbeban dengan pencapaian luar biasa itu. Tembakan yang terlihat mudah pada game sebelumnya jadi luput akibat ragu. Herro baru berhasil kembali ke permainan terbaik pada game keenam yang memastikan Heat menang atas Boston Celtics.

Penampilan Tyler Herro saat mencetak 37 poin (Channel Youtube NBA)


Menariknya, bisa dibilang, Heat tidak diunggulkan ketika bertemu Celtics mengingat Celtics sempat unggul 2 kali dari 3 kesempatan ketika bertemu Heat. Terlebih satu-satunya kemenangan Heat diperoleh pada pekan-pekan terakhir di mana Celtics sudah mengunci posisinya di paruh atas klasemen wilayah timur.

Hanya saja, Heat berhasil membalik keraguan para analis dengan tampil beda.

Alih-alih mengandalkan tembakan tiga angka yang menjadi ciri khas, Heat justru banyak menyerang Celtics lewat kerja sama satu-dua antara Bam Adebayo dengan Goran Dragic, Tyler Herro, atau Jimmy Butler yang bukan hanya jago dribel, dan menyerang bawah jaring, tapi juga punya umpan dan visi yang bagus.

Dengan ketangkasan dan kekuatan fisik yang prima, lewat kerja sama satu-dua yang efektif, Adebayo tidak gentar berhadapan dengan penjaga bawah jaring mana pun bahkan Giannis Antetokoumpo atau Brooks Lopez (Milwaukee Bucks) sekalipun yang secara postur lebih besar ketimbang Adebayo.

Dengan kekuatan fisik dan kegesitannya, Adebayo bukan hanya jago menutup ruang mereka, tetapi mencari celah untuk mencetak angka jump shoot atau slam dunk. Tidak heran, dalam dua game pertama, kerja sama satu-dua inilah yang menjadi kunci kemenangan Heat atas Celtics.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun