Mohon tunggu...
Muhammad Hidayat
Muhammad Hidayat Mohon Tunggu... Konsultan - Tertarik pada masalah sosial, ekonomi dan lingkungan.

Tertarik pada masalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Tertarik pada masalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Tertarik pada masalah sosial, ekonomi dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ancaman terhadap Meme

19 November 2017   09:54 Diperbarui: 19 November 2017   10:00 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasa kocak dengan hadirnya meme meme satir tentang kejadian kecelakaan yang dialami pak SN segera berakhir.  Kembali,  sang pengacara mengancam akan melaporkan pembuat dan penyebar meme ke polisi. Publik pasti bilang,  ini gak asik sama sekali.  Sama sekali gak asik.  

Kenapa gak asik.  Pertama karena kelucuan kelucuan dari bisa menjadi keseraman.  Terutama bagi yang terlapor.  Hidupnya bakal repot dengan urusan di kantor polisi.  Waktu,  tenaga dan pikiran akan tersita.  Kedua,  bagi publik, mereka kehilangan kesempatan untuk mentertawakan kenyataan yangg sering pahit,  tapi karena tidak tahu mau bagaimana,  ya dibawa tertawa saja.  

Nah,  karena alasan kedua inilah maka para pihak yang kreatif,  masuk untuk membuat meme untuk menghibur publik yang sudah gak tau mau berbuat apa. Jadi ketika meme meme lucu namun pedih ini diperkarakan,  maka publik kehilangan kesempatan untuk tertawa bersama,  mentertawakan kondisi yang tidak tau mau diapakan. 

Gak asik banget.  Kalau sindiran,  sarkas sudah menjadi komoditas perkara.  Sangat gak asik.  Apalagi yang melakukan ini adalah pejabat publik.  Ini layaknya kacang lupa pada kulit.  Lupa pada sejarahnya.  Pejabat itu dipilih atau diangkat.  Tidak semua orang bisa dan mampu.  Jadi yang sudah jadi pejabat diharapkan bisa dan juga mampu.

Bahwa tidak semua kebijakan disenangi orang,  bahwa tidak semua orang senang anda yang jadi pejabat.  Jadi jangankan cuma meme,  pejabat siap didemo dan dimaki maki. Eh tunggu dulu.  Kalau demo kan bisa ngumpet,  bisa gak muncul di depan massa.  Bisa minta perwakilan yang hadir.  

Wah iya juga ya.. Kalau meme kan menerobos hingga ke ruang ruang yang dulunya tak tersentuh.  Sepertinya kekuatannya lebih luar biasa dari demo.  Ah pantaslah kalau ada yang memperkarakan meme.  

Kalau begitu,  ya memang gak asik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun