Mohon tunggu...
Humaniora

Siapapun Bebas Berpendapat, tapi Harus Tetap Bertanggung Jawab

28 Mei 2018   02:35 Diperbarui: 2 Juni 2018   23:05 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya pernah membaca beberapa buku yang isinya sangat bertentangan dengan hal-hal yang diketahui oleh sebagian besar orang.

Saya pernah membaca bahwa bencana nuklir Fukushima sebenarnya belum benar-benar berakhir, dalam artian masih ada limbah radioaktif yang terus dihasilkan dan kemudian dialirkan ke samudera Pasifik; saya pernah membaca bahwa bukan Jerman yang sesungguhnya memulai perang dunia kedua, dalam artian mereka hanya melakukannya karena terdesak, dan US serta Inggris melalui dorongan warga Yahudi-lah yang sesungguhnya menjadi salah satu pencetus utama; dan banyak lagi kisah-kisah semacamnya.

Dan kamu tahu, sepertinya akan sangat sulit bagi saya untuk bisa mengetahui kebenaran sesungguhnya dari kisah-kisah tersebut di atas. Yang terbaik yang saya bisa lakukan adalah sebanyak mungkin mengumpulkan referensi-referensi yang paling valid menurut saya, lalu kemudian menganalisanya, berusaha "meyakininya", dan menyimpannya sebagai pengetahuan versi diri saya sendiri.

Saya membahas hal ini karena saya tergelitik dengan pernyataan-pernyataan yang menyebutkan bahwa kejadian pemboman di beberapa tempat di Surabaya beberapa waktu lalu hanyalah sebagai settingan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yakni sebagai pengalihan isu dan semacamnya.

Tidak ada yang salah dengan menjadi kritis terhadap apapun, termasuk berita-berita yang ada di media massa. Nullius in verba, semboyan dari Royal Society, perkumpulan para ilmuwan di Inggris, yang berarti bahwa "jangan percaya pada omongan orang lain". Kamu harus buktikan sendiri. Inilah jalan satu-satunya untuk mencari kebenaran.

Namun kita, sebagai masyarakat awam, yang memiliki akses yang sangat terbatas ke dalam dunia intelijen, memang pada hakekatnya akan mengandalkan sebagian besar sumber pengetahuan kita dari pihak lain, yakni orang atau sumber lain yang kita percaya mampu memberikan informasi yang paling valid, misalnya polisi atau media massa.

Untuk hal media massa, patut dicatat bahwa pada masa ini media massa memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk opini publik. Sementara konten yang disampaikan oleh media massa itu sendiri sangat dipengaruhi oleh siapa yang ada di baliknya dan motif yang dimilikinya.

Coba saja lihat tentang konflik di Yaman antara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dengan pejuang Houthi yang didukung oleh Iran, namun tidak diberitakan secara luas padahal juga telah memakan banyak korban (menurut majalah The Economist). Atau berkaca dari kasus penyalahgunaan data dari media sosial Facebook oleh Cambridge Analytica, dan kemampuan feed dari banyak aplikasi dan browser modern yang semakin mampu menyesuaikan fungsi dan tampilan dalam melayani "kebutuhan" para penggunanya.

Jadi kita tetap harus berhati-hati dalam memilih referensi berita. Pastikan kita mendapat berita atau informasi dari sumber yang memiliki rekam jejak jurnalistik yang kredibel dan bertanggung jawab.

Tidak lupa pula harus diperhatikan penyebaran hoax yang semakin marak dalam berbagai bentuk, misalnya meme atau fake news, yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini tentu saja akan sangat mempengaruhi kebenaran informasi yang beredar di masyarakat.

Dan yang membuatnya menjadi lebih buruk adalah banyak orang yang kemudian menyebarkan hoax tersebut begitu saja tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu. Banyak orang yang malas untuk mencari tahu lebih jauh. Lebih khusus lagi, banyak sekali orang yang malas membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun