Mohon tunggu...
Callmehai
Callmehai Mohon Tunggu... Konsultan - Astrophile || Mahasiswa Farmasi STIKES Andini Persada Mamuju

Bercanda bersama kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersama Doa

5 April 2022   22:55 Diperbarui: 5 April 2022   23:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayah, Ibu!"

Aku berteriak kencang. Tidak salah lagi, itu suara mereka.

"Ayah! Ibu!"

***

"Bangun, Sayang. Bangun!"
 
Pelan, kubuka mata. Langit-langit kamar bercat putih itu terpampang jelas. Hah! syukurlah. Semua hanyalah mimpi.

"Pulas bangat tidurnya. Udah jam delapan, loh. Bukannya kuliah pagi?"

Aku menyengir lalu memeluknya, "Tadi mimpi buruk, Bu. Ayah mana?"

"Sudah dari tadi ke kantor. Lain kali baca doa tidur, Sayang."

"Kenapa harus berdoa?"

"Karena dengannya, kau temukan kedamaian."

"Baiklah. Lain kali, aku akan tidur bersamanya."

Ibu pun terkekeh.

***

Batupapan, 12 Desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun