Mohon tunggu...
Callista Salsabila
Callista Salsabila Mohon Tunggu... Universitas Pamulang

Seorang mahasiswa yang memepiliki ketertarikan dalam dunia menulis dan berharap bisa menerbitkan banyak tulisan edukatif kedepannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lumpur Lapindo: Tragedi Lingkungan yang Berdampak pada Masyarakat

30 Juni 2025   14:28 Diperbarui: 30 Juni 2025   14:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Lumpur Lapindo saat ini (sumber:TribunMadura.com)

Tempat dimana orang-orang tinggal, berteduh dari jahatnya dunia, tempat berkumpul, berbagi kisah dan kasih, kini hanya tinggal cerita. Musibah yang datang secara tiba-tiba, seketika harus mengubur semua cerita yang pernah terjalin di tempat itu. Para warga berbondong-bondong menyelamatkan diri, meninggalkan segala kenangan yang ada, tempat yang menjadi saksi dimana mereka tumbuh besar dan harus mereka ikhlaskan demi keberlangsungan hidup. Walaupun hingga saat ini, mereka masih harus meneriakkan suara hak-hak mereka demi mendapatkan keadilan yang berhak mereka dapatkan.

Mengenang 19 tahun, masa kelam Porong, Sidoarjo. Tepat pada tanggal, 29 Mei 2006, peristiwa kelam yang menyebabkan luka bagi para warga setempat hingga saat ini. Kejadian yang hingga saat ini, masih mengambil korban oleh dampak yang terus berkelanjutan. Keadilan yang belum mereka dapatkan bahkan setelah 19 tahun berlalu.

Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau yang dikenal sebagai Lumpur lapindo, ialah peristiwa yang terjadi di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo dan Desa Jatirejo, Kecamatan porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Menyemburnya lumpur panas, yang berujung menenggelamkan harapan dan kehidupan para warga.

PT Lapindo Brantas inc, yang saat itu hanya berjarak 150 meter dari lokasi semburan sedang melakukan pengeboran terkait proyek sumur eksplorasi gas. Banyak tulisan atau teori yang merasa bahwa terjadinya penyemburan lumpur panas ini disebabkan kesalahan prosedur PT Lapindo Brantas ini, ada juga teori dari beberapa ahli yang menyebutkan mungkin saja, kejadian ini, adalah bencana susulan setelah bencana meletusnya Gunung merapi pada tanggal 27 mei 2006, dua hari sebelum terjadinya semburan lumpur panas ini.


Kejadian ini menyebabkan berbagai dampak untuk masyarakat sekitar, dampak yang hingga saat ini masih terus berlanjut. Berbagai dampak terus menerus dirasakan oleh masyarakat, tanpa keadilan yang jelas. Salah satunya adalah dampak lingkungan yang masih dirasakan para korban hingga kini.

Dampak lingkungan

1. Kerusakan Ekosistem
Menyemburnya lumpur panas ini menyebabkan kerusakan ekosistem pada daerah sekitar. Rusaknya habitat alami bagi spesies tanaman dan hewan, hancurnya rantai makanan, berubahnya struktur tanah, dan terganggunya siklus alam. Rusaknya ekosistem ini memiliki dampak berjangka panjang dan luas, akibatnya hingga saat ini, para warga masih terus-menerus merasakan kerugian ini.

2. Pencemaran Air
Salah satu dampak lingkungan yang dialami masyarakat, yaitu pencemaran air. Perubahan warna air atau tercampurnya air dengan zat kimia, hewan-hewan air yang kehilangan tempat tinggal, dan juga pencemaran air yang menghambat kehidupan para warga sekitar. Pencemaran air ini sangat mempengaruhi kelanjutan hidup para warga.

3. Kerusakan infrastruktur
Kejadian lumpur lapindo ini juga, menyebabkan kerusakan pada infrastruktur sekitar. Kerusakan-kerusakan pada jembatan atau jalan sekitar kerjadian, menyebabkan terganggunya mobilitas masyarakat. Ribuan rumah dan bangunan yang rusak akibat luapan lumpur panas lapindo, menyebabkan masyarakat kehilangan tempat tinggal dan harus direlokasi. Kerusakan fasilitas umum, seperti sekolah dan tempat ibadah juga terendam lumpur, sehingga para warga kesusahan dalam mengakses layanan dasar.

Dampak -- dampak lingkungan yang terjadi karena Lumpur Lapindo pada dasarnya berjangka panjang dan luas, yang sampai saat ini terus menerus dirasakan oleh para warga hingga kini. Warga masih saja terus diganggu dengan masalah-masalah yang disebabkan perusahaan itu. Bukan mereka yang berbuat tapi, mereka yang harus menanggung akibatnya.

Oleh karenanya, hingga saat ini warga masih mengharapkan peran pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini. Yang mereka inginkan, ialah hidup dengan tenang tanpa terus terkena dampak yang ditimbulkan Lumpur Lapindo ini. Semoga akan tiba saatnya, suara rakyat di dengar dan mendapatkan keadilan yang berhak mereka dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun