Mohon tunggu...
Callista Atthiya
Callista Atthiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Caca

do what you love, and develop it into something valuable-

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Maraknya Kejahatan Melalui Kode OTP

3 Januari 2022   02:02 Diperbarui: 3 Januari 2022   02:02 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kode OTP. Sumber ilustrasi : jalantikus.com

Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita lebih waspada jika ada orang asing yang memberikan makanan atau minuman di tempat umum. Nah, prinsip yang sama ini kita harus pergunakan dalam menggunakan internet. 

Jangan mudah tergoda dengan promo yang biasanya dikirimkan melalui email kita ataupun SMS. 

Peluang ini muncul terutama ditengah pandemi yang belum tahu kapan berakhirnya. Adanya hastag di rumah aja, membuat masyarakat melakukan serba-serbi untuk memenuhi kebutuhan rumah tanpa keluar rumah. 

Ya, secara online seperti membeli buah, maupun makanan sudah jadi melalui internet ataupun aplikasi tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan biasanya harus memenuhi verifikasi lalu kitab isa memesan apa yang kita butuhkan tanpa harus keluar rumah. 

Setelah kita berhasil memilih apa yang akan kita beli, maka kita akan melakukan pembayaran secara online. Ini yang perlu diperhatikan secara hati-hati, apakah itu merupakan penjualan secara menipu ataukah benar. 

Kita harus menilai secara detail dengan cara melihat review produk yang membeli, apakah itu mencurigakan atau tidak. Jika kita tidak teliti dan terlanjur mengisi data diri dalam pembelian tersebut, terutama alamat rumah lengkap, nomor NIK, dan foto KTP, maka kita akan sangat merasa dirugikan dan berbahaya. 

Ada baiknya jika kita meneliti keamanan dan kebenerannya karena tidak sedikit aksi penipuan yang ada di jualan online yang melibatkan kode OTP dan dikirimkan melalui nomor telepon maupun email. 

Apalagi jika promo tersebut memaksa kita untuk mengeklik sebuah link. Kemungkinan besar link tersebut akan mengeluarkan kode verifikasi yang nantinya bisa mencuri data pribadi kita termasuk kode OTP.

Kode OTP merupakan sebuah kode verifikasi ketika kita akan melakukan sebuah transaksi keuangan. Biasanya terdiri dari enam digit angka lacak yang dikirim melalui pesan singkat atau email. Terkait transaksi keuangan digital, Bank Indonesia mencatat pada kuartal satu dan dua tahun 2020 terjadi peningkatan volume transaksi pada ikomers sebanyak 39 persen. 

Namun, pada saat yang sama, survey OJK menyebutkan tingkat literasi keuangan masyarakat baru pada level 38 persen. "Artinya, resiko terjadinya kejahatan cyber seperti pencurian kode OTP masih cukup tinggi. Mereka melakukan data profil in dulu, mereka mengamati kita, kegiatan kita sehari-hari, yang bisa dipantau oleh sosial media. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun