Bagi sebagian orang, menabung emas mungkin masih dianggap sesuatu yang rumit, mahal, atau bahkan hanya cocok untuk orang kaya. Padahal, di era digital sekarang, menabung emas sudah menjadi bagian dari gaya hidup keuangan yang aman, mudah, dan sangat terjangkau. Pegadaian menjadi salah satu pelopor dalam hal ini, dengan layanan Tabungan Emas dan Deposito Emas yang bisa diakses siapa saja, bahkan mulai dari lima gram. Tapi cerita Pegadaian tak hanya soal produk keuangan. Di balik itu, ada komitmen sosial yang kuat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Menabung emas di Pegadaian sejatinya bukan hanya investasi pribadi, tetapi juga bagian dari gerakan kolektif membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Pegadaian tak hanya mengelola keuangan nasabah, tetapi juga mengelola harapan dan masa depan masyarakat. Dana yang dihimpun dan keuntungan yang dihasilkan tak hanya masuk ke neraca perusahaan, tetapi juga dikembalikan ke masyarakat lewat berbagai program TJSL yang menyentuh sektor pendidikan, ekonomi mikro, lingkungan, hingga pemberdayaan perempuan.
Salah satu program unggulan adalah GadePreneur, yang fokus pada pelatihan dan pendampingan UMKM. Di sini, pelaku usaha mikro tidak hanya belajar membuat laporan keuangan sederhana, tetapi juga diajak memahami strategi pemasaran digital, branding, hingga cara mengakses pembiayaan yang aman dan legal. Hasilnya? Banyak di antara mereka kini mampu meningkatkan omzet dan menciptakan lapangan kerja baru. Ini bukti bahwa TJSL bukan slogan kosong, melainkan langkah nyata yang mengubah hidup.
Di bidang pendidikan, Pegadaian aktif memberikan beasiswa dan mendampingi transformasi sekolah di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Anak-anak yang sebelumnya terkendala akses kini bisa kembali belajar dengan fasilitas yang lebih layak. Ada juga program literasi keuangan untuk pelajar dan ibu rumah tangga, agar sejak dini mereka mengenal pentingnya mengelola uang dengan bijak dan aman. Semua itu adalah bentuk nyata dari komitmen Pegadaian mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Yang tak kalah menarik adalah inisiatif lingkungan seperti Gade Clean & Gold dan penggunaan kendaraan listrik untuk operasional kantor. Pegadaian membuktikan bahwa lembaga keuangan pun bisa peduli pada isu perubahan iklim dan transisi energi bersih. Dengan begitu, nilai emas tidak hanya terukur dari harganya di pasar, tapi juga dari kontribusinya pada keberlangsungan bumi.
Saya sendiri awalnya hanya tertarik pada potensi cuan dari tabungan emas. Namun setelah tahu lebih dalam, saya merasa bahwa menabung di Pegadaian seperti ikut berdonasi secara tidak langsung untuk hal-hal baik. Rasanya menyenangkan bisa menjaga nilai kekayaan pribadi sambil membantu orang lain.
Kini, Pegadaian bersama Kompasiana mengajak kita semua untuk berbagi cerita dan inspirasi. Tentang bagaimana menabung emas bukan hanya soal keuntungan materi, tetapi juga jadi ladang kebaikan. Karena ketika investasi bertemu dengan kepedulian sosial, di sanalah terbuka peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah---bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama.
Lebih dari sekadar transaksi, menabung emas di Pegadaian adalah wujud nyata dari nilai gotong royong dalam versi kekinian. Pada setiap gram yang kita simpan, kita ikut menggerakkan ekosistem sosial yang lebih adil, inklusif, dan peduli. Bayangkan jika jutaan nasabah menabung sambil berdampak---itu bukan lagi mimpi, tapi potensi besar yang sedang dibangun hari demi hari.
Jadi, jika kamu ingin berinvestasi sambil berbuat baik, inilah saatnya. Jangan ragu memulai. Karena bisa jadi, tabungan emas pertamamu adalah langkah kecil menuju perubahan besar bagi banyak orang. Bersama Pegadaian, kita menabung untuk diri sendiri, dan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI