Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyakit ini menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di Wuhan, China. Lokasi kemunculannya pertama kali ini, membuat coronavirus juga dikenal dengan sebutan Wuhan virus.
Menurut data terakhir yang di publikasikan oleh Kementrian Kesehatan tercatat 2.567.630 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan ada 67.335 kematian. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang terjangkit virus Corona dengan persentase kematian tertinggi. Salah satu cara kita untuk  terhindar dari Corona virus adalah menerapkan Social Distancing yang berarti menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain.
Seperti yang kita ketahui metode penularan virus corona kebanyakan berasal dari droplet atau tetesan yang timbul saat batuk, bersin, bahkan saat bernafas dan berbicara. Maka, Social Distancing sangat penting pengaruhnya untuk mengurangi penyebaran virus corona. Social distancing Murunkan resiko penyebaran optimal kepada 3 orang, yang terletak dalam satu tempat tinggal, ataupun para saudara terdekat. Tanpa langkah social distancing ini, penyebaran dapat menjangkau 1. 000 orang lain yang terletak di konser yang sama. Memperlambat laju penyebaran virus pula berarti supaya orang yang sakit, tidak terinfeksi secara bertepatan.
Physical Distancing
Physical Distancing merupakan bagian dari Social Distancing yang merupakan langkah pencegahan dan pengendalian infeksi virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain. Saat menerapkan Physical distancing, seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 2 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi menderita COVID-19.
Penerapan Physical Disatancing  yang dapat kita lakukan yaitu work form home (berkerja dari rumah secara online) menggunakan konferensi video untuk menghadiri rapat ataupun acara seminar. Sama halnya bagi siswa sekolah dan mahsiswa yang belajar secara daring menggunakan zoom atau google meet. Tidak menggunjungi orang yang sedang sakit melainkan melalui telepon atau video call.
Isolasi mandiri
Isolasi mandiri merupakan salah satu istilah dari Social Distancing, namun ini lebih mengacu pada protokol yang harus di terapkan seperti tidak berpergian keluar rumah termasuk berkerja, belajar dan ber ibadah. Jika ada hal mendesak di wajibkan memakai masker saat beraktivitas diluar. Jika berinteraksi dengan orang lain selalu menjaga jarak dan dengan batas waktu interaksi paling lama 15 menit. Selalu memantau suhu tubuh, dan menjalani perilaku hidup sehat. Jika memiliki gejala tertentu segera periksa ke dokter dan menjalani rapid test.
Setelah mengerti apa itu social distancing, kita dapat merencanakan kegiatan kita seperti berbelanja kebutuhan harian, menyediakan obat obatan, dan lain lain. Saat pembeliaan makanan, pilih dan komsumsi lah makanan bergizi seimbang yang dapat memperkuat daya tahan tubuh, seperti buah-buahan dan sayuran.hindari aktivitas saat akhir pekan dan kunjungi tempat yang tidak begitu ramai.
Karena itu pemerintah melakukan melakukan penyuluhan secara berkala kepada warga tentang apa yang perlu dilakukan dalam penerapan masa tatanan baru serta diperlukannya pemahaman diriuntuk menjalankan social distancing . Oleh Sebab itu, kita harus menamkan suatu kerutinan baru dalam sebagai warga indonesia, ayo berupaya bersama mengurangi penyebaran COVID-19 dengan memperaktikan hidup bersih, jangan malas mencuci tangan dengan air mengalir serta sabun ataupun memakai handsanitizer sehabis memgang apapun.
