Dukun Pijat (Wayangkumu #14)

Ndoro Petruk semalam pijat di panti pijat Bude Darmi yg letaknya tidak jauh dari warung kopi sebelah timur alun-alun kampung,  Siapa yg tidak kenal dengan Bude Darmi sang pakar pijat capek yang sudah melegenda di kampung dimana Ndoro Petruk tinggal.

Konon cerita kalau hari-hari biasa Bude Darmi bisa melayani dua atau tiga orang setiap harinya belum lagi kalau hari libur Bude Darmi bisa melayani pelanggan mulai dari terbitnya fajar hingga sampai larut tiba. Dari profesinya sebagai dukun pijat yang dijalaninya. Bude Darmi tahu satu persatu watak dari pelangganya.  Ada pelanggan yg suka menceritakan istrinya yang cerewetnya gak ketulungan, tetangganya yg tidak pernah menyapa, suaminya yg kerja jauh gak pulang-pulang dan butuh belaian,  istri yg mengeluh tidak pernah dikasih uang belanja, dan bermuacam-camam cerita kehidupan lainya.

Namun hanya satu yang aneh dari semua pelanggan Bude Darmi yang biasa pijat kepadanya yakni Ndoro Petruk. Lha tidak aneh gimana ini Ndoro Petruk lagi sadar atau tidak dengan penuh bangganya menceritakan asal muasal harta haram yang diperolehnya selama ini.  Mulai dari nilep ini itu,  maem ina inu,  sogok aha uhu,  bungkam sini situ sampai ajian sembunyi lempar laripun diceritakan semuanya oleh Ndoro Petruk yang manis dan ganteng itu.  Bude Darmi pun hanya bisa bicara emm... emm...  dan sesekali memuji Ndoro Petruknya itu.  

Meskipun sebenarnya mbatin konyol banget ni Ndoro Petruk masak aibnya sendiri di sebar-sebarin. Sebenarnya sih Bude Darmi tak mau tahu tentang semuanya itu.  Sebab yang ia tahu bagaimana pelangganya bisa kembali lagi lusa atau besok untuk mendapatkan service pijatanya yang aduhai itu.   Hahahaha